SKAVA: VOTE DULU!
****
Suara ombak yang bergiliran mendatang sangat tenang untuk didengar. Pantai selalu menunjukkan keindahan dan ketenangan. Terbilang sering sekali pantai itu disebut dengan, racharge energy.
Skava mengajak Sena untuk berjalan ditepi pantai. Merasakan air ombak yang menyentuh permukaan kakinya. Waktu yang mereka gunakan hari ini adalah waktu yang dihabiskan dengan baik.
Skava terus tersenyum melihat Sena yang ada disampingnya tampak bahagia hari ini. Lantas Skava menarik lengan Sena untuk mengajaknya lebih dalam menyentuh permukaan perairan.
Tangan Sena tak lepas dari genggaman Skava. Mereka menghabiskan waktu berdua hari ini. Sungguh tidak ada waktu yang mereka buang sia-sia disini.
Semakin dalam kaki mereka Menyentuh permukaan air, semakin Sena bergidik ngeri. Ia ingin kembali ke tepi pantai.
"Kak, kalo kita tenggelam gimana?" Panik Sena semakin mengeratkan tubuhnya pada Skava.
Skava terlihat terkekeh geli melihat tingkah istrinya ini. Membuat Sena kesal dengannya. "Kak! Please kita balik aja ya?" Ajak Sena tubuhnya ingin kembali ke tepi pantai namun Skava segera membaliknya.
Skava mengangkat Sena dengan kedua tangannya, Membuat Sena sedikit terkejut atas perilakunya. Yang membuat Sena melorotkan matanya, Skava membawanya semakin dalam ke permukaan airnya.
Sena memberontak ingin dilepaskan. "Kakak! Lepasin, Hiks.. kalo kita tenggelam gimana?!" Panik Sena sedikit terisak.
"Nggak bakal, kan ada gue."
"Aaaa ... Nggak! Kak, lepasin! Aku mau balik aja!" Skava terkekeh geli, terlihat wajah Sena yang mulai memucat akibat ulahnya itu. Skava yang melihatnya jadi tidak tega.
"Iya, tuan putri!" Lalu Skava membalikkan tubuhnya, Namun tiba-tiba ombak yang lumayan besar Menghampiri mereka berdua dari arah belakang. Dan jadilah Sena terlepas dari dirinya.
Suara ombak yang terdengar nyaring ditelinganya.
Sekarang diri mereka sudah basah Karna hujaman ombak tersebut.
"Kak, Jadi basah." Keluh Sena. Melihat bajunya yang sudah basah. Akibat Skava membawanya terlalu dalam.
"Gak papa, Nanti sekalian kita mandi bareng." Jawab skava santai.
Sena melebarkan Bola matanya, bisa-bisanya Skava berfikir seperti itu.
"Ishh, gak mau. Dasar Nyebelin!" Seru Sena, lalu ia menyiratkan air laut ke arah Skava.
Skava yang melihat itu membalas cipratan yang diberi Sena. Sena tampak tidak Terima ia kembali menyiratkan air berkali-kali. Begitupun Skava.
"Nggak kena! Wlee." Ledek Skava.
Sena berlari mengejar skava yang sudah meledeknya. "Sini gak?!" Terus berlari hingga ke tepi pantai. Skava lebih kencang larinya dibanding dirinya.
"Akhh ...." Skava menoleh kearah belakang mendapatkan Sena yang merintih kesakitan. Akibat Terjatuh.
Dirinya langsung berlari menuju Sena takut jika terjadi apa-apa nantinya. Namun, Dugaannya salah. Itu hanya rencana Sena agar dirinya berhenti mengejarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKAVA {ON GOING}
Teen FictionMengisahkan sepasang pemuda yang harus menjalani pernikahan sakral, pernikahan yang dibuat bukan berdasarkan cinta ataupun obsesi, melainkan dari sebuah kesalahan yang dilakukan oleh seorang anak lelaki yang menghamili salah satu siswa disekolahnya...