LIMA

26.5K 1.6K 6
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"BESOK KALIAN HARUS MENIKAH!" Tegas Aryo.

Bagaimana pun caranya kalau sudah Melawati batas seperti ini harus menikah. Ia tidak mau anaknya menjadi lelaki yang tidak bertanggung Jawab nantinya. 

Keduanya sama-sama terdiam, Lalu hanya ada keheningan diantaranya Sampai Aryo membuka suara lagi

"Apakah orang tua kamu sudah mengetahui tentang ini?" Tanya Aryo Menatap Tajam kearah sena.

Deg!

Sena Terdiam harus menjawab apa.

Skava yang melirik kearah Sena pun tahu. "Orang tua dia udah meninggal tiga tahun yang lalu." Jawab skava Karna melihat raut wajah Sena yang kelihatan sangat takut dan bingung.

"Lalu siapa yang akan mewalikan kamu nanti dihari pernikahan, apakah kamu punya keluarga lain?" Tanya Aryo lagi.

"Saya tidak punya siapa-siapa lagi selain Paman dan bibi Saya Om." jawab Sena apa adanya terlihat wajahnya yang begitu pucat sekarang.

"Dimana paman dan bibi kamu, apakah kamu tinggal bersama mereka?"

"Saya hanya tinggal sendiri dikontrakkan kecil Om."

Aryo dan Titia Dibuat bingung oleh Sena mengapa dia tidak tinggal bersama paman dan bibinya saja. Padahal Anak seusianya ini harus dalam penjagaan orangtuanya.

Aryo ingin menanyakan lebih banyak lagi tentang Sena namun melihat wajah Sena yang terlihat sangat pucat lebih baik ia langsung menyuruhnya istirahat saja. Lagi pula Sena sedang hamil. Cucu pertamanya pula.

"Baiklah kalo begitu besok saya akan kasih tau soal kalian ke paman kamu Sena, sekarang kamu harus istirahat wajah kamu terlihat sangat pucat dan kamu harus menjaga cucu saya dengan baik." Tegas Aryo. Aryo paham. Sena adalah anak yang baik terlihat dari sikap nya yang sopan saat berbicara.

"Baikalah sayang, sekarang kamu mau makan dulu atau langsung istirahat? kamu kalo mau istirahat dikamar Skava aja dulu ya." Ucap titia memberi tahu.

Sena tersenyum manis tidak enak dengan perlakuan Orang tua skava yang sangat baik padanya. Ia pikir orang tua skava tidak seperti ini yang baik padanya.

"Skava kamu antar Sena kekamar kamu ya? nanti mamah siapin makanan dan vitamin untuk Sena."

Tanpa berlama-lama Skava langsung pergi begitu saja menarik pergelangan Tangan Sena.

"Anak itu selalu saja tidak sopan terhadap Orang tua nya!" Kesal Aryo menahan emosi.

"Sudah Mas, Tidak perlu dibahas lagi mungkin skava masih butuh waktu untuk menerima aku " Ucap Titia menahan suami nya agar tidak marah lagi.

Aryo mengangguk. Aryo sangat bersyukur memiliki Titia sebagai pengganti barunya yang sangat sabar dalam menanggapi sikap anak nya itu.

****

Skava membuka pintu kamarnya betapa kagumnya Sena melihat kamar skava yang sangat rapi dengan kamar yang bernuansa hitam elegan.

"Lo istirahat aja dulu dikasur gue, gue mau mandi dulu."

Sena hanya membalas dengan anggukan dan senyum kecilnya itu. Ia melihat skava yang memasuki kamar mandi.

Toktok

Ceklek..

Titia masuk kedalam kamar Skava. dengan membawa makanan dan juga vitamin untuk diminum Sena.

"Sayang, ini mamah bawakan makanan dan vitamin untuk kamu dimakan ya." Ujarnya sambil tersenyum.

"I-iya Tante makasih banyak, maaf ngerepotin."

Titia menggelengkan kepalanya. Sama sekali ia tidak merasa direpotkan oleh kehadiran Sena. "Hush.. sekarang jangan panggil Tante lagi panggil mamah aja." balas titia sambil mengusap kepala Sena.

"Iya mah, makasih banyak." Ujar Sena tersenyum kikuk.

"Iya sayang, yaudah kamu habisin makannya trus kamu langsung istirahat kalo butuh bantuan, panggil mamah aja ya." Ujarnya diangguki patuh oleh sena.

Ceklek

Skava sudah keluar dari ritual mandinya, Sena terkejut melihat skava yang hanya memakai handuk yang dililit dipinggangnya pandangan langsung saja menatap ke arah lain.

Skava yang tau hal itu tersenyum kecil
Lucu sekali tingkah Calon istrinya.

Sesudah memakai baju hitam polos dan celana panjang nya itu ia langsung bergegas keluar kamar. Tapi terlebih dahulu Skava memberitahu Sena.

"Gue mau keluar dulu, lo kalo butuh apa-apa bilang ke pelayan yang ada dirumah ini." Ujarnya lalu pergi meninggalkan Sena sendiri.

Sena ingin bertanya Skava ingin pergi kemana tapi ia canggung untuk menanyakan hal itu kepada Skava, Tak mau dipikirkan Sena langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang terasa lengket dan sebelumnya titia sudah menyiapkan baju untuk dipakai Sena.

Lima belas menit Sudah Sena didalam kamar mandi dan sudah selesai dengan ritual mandinya.

Sena segera menunaikan ibadah sholat magribnya, Setelah itu  lalu langsung merebahkan tubuh nya dikasur tak lama Sena mulai memejamkan matanya. Ingin menunggu skava pulang namun badannya terasa sangat lelah sekali.

****
Holaa!

Jangan lupa vote+komennya!

-araa

SKAVA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang