EMPAT PULUH TIGA

10.8K 785 66
                                    

SKAVA: VOTE DULU!

SKAVA: VOTE DULU!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Hari ini Sena berniat Pergi Bersama Rahel Sesuai Janjinya. Rahel akan menjemput dirinya. Sena sudah meminta Izin dengan skava. Ia menyetujuinya. Namun sikapnya masih sama Dingin. Entah kenapa.

Sesampainya didalam mobil yang sudah ada keberadaan Rahel.

Rahel membawa Sena kerumahnya. Sepulang Sekolah tadi Rahel langsung menjemput Sena. Ia Kesekolah membawa mobilnya sendiri sedangkan flor memakai Motornya.

Selama perjalanan Hanya ada perbincangan Biasa dirinya dan Juga Rahel.

"Kita mampir ke supermarket dulu deh, Kita kan mau nonton jadi gak asik kalo gak ada Makanan." Ucap Rahel.

Sesampainya didepan supermarket keduanya turun dan Memasuki jangan lupa mengambil Keranjang.

Rahel memasukan beberapa botol minuman kedalam keranjang dan Juga mengambil Snack-snack. Rahel ini bisa dikatakan Boros Jika mengambil Makanan-makanan.

Sena yang melihat sudah banyak sekali Barang yang dibeli Rahel merasa sudah cukup.

"Hel, Kaya nya Udah cukup."

Rahel mengangguk "Oke, Let's go."

Setelah membayar semuanya Keduanya Menuju Kasir untuk membayar. Setelah itu Rahel Menyimpan semuanya di jok belakang Mobil. Lalu menjalankan Mobilnya lagi menuju rumahnya.

Sesampainya dirumah Rahel yang tidak Terlalu besar, terlihat bagus dan nyaman. Terdapat satu kamar.

"Selamat datang Sena. Sorry kalo masih berantakan." Rahel mengajak Sena duduk di sofa.

"Kita mau nonton dimana. Mau dikamar aku aja?" Tanya Rahel

Menurut Sena ia akan memilih di ruang tengah saja, Jika dikamar takut menganggu privasi Rahel dan Juga flor.

"Kita nonton disini aja Hel." Jawabnya.

Rahel mengangguk "Oke, aku siapin dulu semuanya."

Sena mengangguk lalu ia mengeluarkan beberapa makanan yang tadi sempat ia beli.

Hampir lama keduanya Menonton Film. Mereka asik menonton sambil memakan Snack yang dibelinya. Keduanya asik menonton Hingga Lupa waktu Jika ini sudah Mau waktu magrib

Sena yang sadar akan hal itu ia melihat Jam yang sudah menunjukan setengah enam.

"Hel aku kaya nya mau balik deh. Udah Terlalu sore."

Rahel yang matanya tertuju pada film menengok ke arah Jam.

"Yaampun padahal Kita baru sebentar." Keluhnya.

"Nanti kalo ada waktu banyak kita main lagi." Ucap Sena meyakinkan.

Rahel Menghela Nafas. Tak lama suara langkah seseorang Masuk ke dalam Rumah nya.

SKAVA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang