EMPAT PULUH ENAM

10.7K 733 163
                                    

SKAVA: VOTE DULU!

***

"J-jangan t-tolong hmfpppp."

Elvio melumut bibir Sena Pelan, Sena tidak membalas ciuman Elvio. Sena dengan tenaga yang masih ada berusaha memberontak. Elvio semakin kasar melumutnya, air mata Sena sudah tidak terhitung berapa kali terjatuh Karna terlalu menahan sesak dan sakit. Rasanya ia ingin mengakhiri semuanya sekarang Juga.

PLAK!

Dengan tenaga dan keberanian Sena Menyamparkan tamparan untuk Elvio. Elvio tersenyum smirk lalu ia melanjutkan lagi aksinya melumut bibir Sena secara kasar.

Sena memberontak hingga ciumannya terlepas.

"KAMU BRENGSEK! HIKS .., HIKSS.. AKU MAU PULANG! TOLONG!! HIKS ...," Teriak nya dengan isakan tangis yang terdengar sangat memilukan.

Elvio turun dari ranjang dan mengambil sebuah Pisau kecil. Namun Jangan sangka Pisau yang digenggamnya itu tidak tajam. Pisau yang kini ia genggam sangatlah tajam meskipun terlihat Kecil.

Elvio berjalan kearah Sena yang sedang menangis lalu ia kembali naik keatas ranjang untuk mensejajarkan dirinya dengan Sena. Ketika sudah berada dihadapan Sena Elvio Mencengkram kuat dagunya.

"Lo liat ini apa? Tanya Elvio menunjukkan pisau kecilnya ke Sena. "Kalo lo gak bisa nuntasin hasrat gue malam ini. Pisau ini akan nancep diperut Yang buncit ini!" Elvio tersenyum Devil dan ujung pisau kecilnya yang sangat tajam kini menyentuh Permukaan Perut Sena yang masih tertutup baju.

Sena menggelengkan kepalanya kuat. "Nggak! T-tolong Jangan lakuin hal itu hiks... D-dia gak salah apa-apa hiks ...,"

Elvio semakin mendekat berbisik dihadapan telinga Sena. "Let's play here!"

Sena menangis tersedu-sedu ia berharap semua ini hanya mimpi buruk baginya. Ketika tangan Elvio perlahan membuka Baju Sena dari bawah. Sena segera Menepisnya. Karna ia tidak Sudi dengan semua itu.

Elvio masih sabar dan mencoba membuka kembali baju Sena. Namun, Sena tetap kekeh menyingkirkan tangan Elvio membuatnya menggeram kesal.

"Oh! Jadi lo mau Pisau ini nancep secara mulus di perut lo?!" Ucapnya Meninggikan suaranya.

Sena semakin senangis tubuhnya perlahan mundur kebelakang Karna dirinya terlalu dekat dengan Elvio.

Elvio menarik lengan Sena hingga terpekik kaget, "Jawab bodoh! Lo harus puasin Nafsu gue sekarang juga!"

"Hiks ..., Aku mohon aku janji bakal nurutin kemauan kalian asal jangan lakuin hal gila kaya gini hikss...,"

"Gue mau tubuh lo, gimana dong?"

Sena menatap memohon kearah Elvio agar mengabulkan keinginannya. "J-jangan aku mohon!"

Tanla menunggu waktu lama Elvio yang kesabaran nya sudah habis pun langsung menindihkan tubuh Sena dan melumut bibir Sena secara kasar tangannya tidak tinggal diam. Ia perlahan membuka Baju yang Sena kenakan yang hanya menyisakan tengtop yang terlihat.

Sena sudah memberontak namun tangannya diikat oleh Elvio agar tidak memberontak. Hidupnya benar-benar begitu kejam! Mengapa semuanya harus terjadi dengan dirinya. Kenapa tidak orang lain saja.

SKAVA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang