SKAVA: VOTE DULU!
Pelan-pelan typoo tandai...
****
Keduanya turun bersama Skava membawa Sena memasuki markasnya yang ramai oleh anggota Revogas.
seperti biasa lelaki itu menggandeng tangan Sena sampai bertemu dengan para Anggotanya yang sedang sibuk mengobrol dan duduk sambil menyetel musik dengan Volume yang lumayan besar.
"WOYYY!!! MUSIKNYA MATIIN!" Intruksi Vinsen dengan intonasi suara yang besar agar yang lain mendengar.
Tak lama mereka mematikannya dan semua mata melihat Skava yang datang bersama dengan Sena. Mereka semua tersenyum manis dibuatnya menyambut Sena yang datang kesini.
"Senaaa!"
sambut Bon-bon ia menghampiri Sena dan menaruh gitar yang sedari tadi ia mainkan. Lelaki itu berdiri disebelah Skava.
"Sena sayang sehat?"
Sena mengangguk lalu tersenyum. Bertepatan dengan hal itu Xansa menarik telinga Bon-bon untuk mundur. "Gue aduin Mefta lo, biar dia tambah ilfeel!"
Bon-bon menatap melotot kearah Xansa yang berucap seperti itu. "Sebelum itu terjadi gue baku hantam lo dulu Flor," jawabnya.
Vinsen berjalan Ia yang bertatapan langsung dengan Sena lalu menerbitkan senyumnya. Ia pikir Skava akan sendiri kesini ternyata bersama Sena.
"Dia ada didalam?" tanya Skava kepada Vinsen.
Vinsen mengangguk. Langsung saja Skava berjalan keruangan yang berada didalam markasnya diikuti Sena yang ia bawa karena mendengar semua pembicaraannya dengan Vinsen dimobil tadi.
Mata tajam Skava memperhatikan Leon yang kini berada dihadapannya.
"Lo Skava Right?" Leon lalu menatap Sena tersenyum membuat Skava geram.
"Jangan natap cewek gue. lo lagi berbicara sama gue bukan dia!" Desisnya tajam.
"Apa tujuan lo datang kesini, gue mau dengar."
Leon mengangguk tak enak. "Santay gue kesini cuman minta, buat lo bebasin Vera."
Skava tersenyum miring dibuatnya. "Lo pikir mudah setelah lo ngomong kayak gini didepan gue secara langsung, terus gak lama gue langsung turutin kemauan lo?"
Leon mengangguk. "Gue rasa lo masih punya hati, karena dia lagi ngandung anak gue."
Skava yang mendengarnya merasa kilas balik yang mengingatkan kejadian dimana Vera mengaku dirinya sudah menghamili wanita itu hadapan Aryo.
"Lo pikir dari awal gue nggak tau kalo dia udah hamil? CK. Gue rasa itu hukuman yang masih kurang buat dia."
"Gue mohon sama lo bebasin dia dari sana."
"Lo tau, apa yang udah dia lakuin?"
Leon mengangguk. "Gue mau lo lupain kejadian yang dimana, " ia lalu melirik Sena. "Dia udah nyelakain calon anak kalian berdua."
Sena mengepalkan tangannya. "Lupain?" lirihnya terdengar ditelinga kedua lelaki itu.
Kini Leon meneguk ludahnya sendiri. Ia menatap Skava yang sepertinya ingin dirinya pergi dari sini sekarang juga.
"Gue mohon sama kalian,"
"Hukum tetap berjalan, Gue gak akan ngebebasin dia dari sana. sekarang juga gue mau lo pergi dari sini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SKAVA {ON GOING}
Teen FictionMengisahkan sepasang pemuda yang harus menjalani pernikahan sakral, pernikahan yang dibuat bukan berdasarkan cinta ataupun obsesi, melainkan dari sebuah kesalahan yang dilakukan oleh seorang anak lelaki yang menghamili salah satu siswa disekolahnya...