LIMA PULUH EMPAT

7.8K 420 22
                                    

SKAVA: VOTE DULU!

****

Skava memasuki kamarnya setelah berbincang cukup lama dengan Aryo, ia melihat Sena yang sudah mengganti pakaiannya dengan baju rumahan biasa. Senyum kecilnya mengembang. Ia menuju kearah Sena yang sedang berada didepan kaca rias.

Sena yang melihat kedatangan Skava tersadar. Ia segera berdiri yang dihadapannya juga ada skava.

Sebenarnya Ada yang Sena ingin bicarakan dengan Skava, ia takut Skava tidak mengizinkannya. Ragu untuk berbicara.

"Kak, aku boleh minta sesuatu gak?"

Skava mengelus kepala Sena pelan, lalu mengangguk. Apapun yang Sena minta padanya pasti ia turuti.

"Hmm, Apa?"

Sena menatap manik mata Skava dalam. Lalu segera berucap. "Aku boleh ketemu sama Nayna gak kak?"

Tanpa Sena duga Skava Mengangguk pertanda setuju, Senyumnya langsung terbit seketika.

"Serius?" Tanyanya lagi, "Makasih ya kak!" Girangnya.

Skava mengangguk, gemas Sekali Pikirnya. "Tapi harus sama gue."

Sena menghirup nafas seraya mengangguk, tidak apa Pikirnya. Yang terpenting ia bisa bertemu Nayna hari ini, sudah lama ia tidak bertemu dengannya.

"Gue mau mandi dulu, nanti setelah itu kita pergi." Ucapnya diangguki langsung oleh Sena.

Skava langsung memasuki kamar mandi, sedangkan Sena dirinya menyiapkan keparluan untuk Skava. Ia sangat senang Karna hari ini dirinya akan bertemu dengan seseorang yang semenjak kejadian itu tidak pernah berjumpa lagi.

Sena memulai menyiapkan keperluan Skava dari baju hingga celana yang akan dipakai oleh Skava nanti. Istri yang baik bukan.

Setelah menunggu skava mandi, akhirnya tak lama skava keluar. Tadinya Sena menawarkan untuk makan dulu sebelum pergi, Namun. Skava tidak mau Karna katanya akan makan diluar nanti. alhasil Sena hanya menuruti perintahnya saja tanpa membantah.

Sekarang Keduanya sudah menuju rumah milik Nayna, Skava memakai motor tidak dengan mobilnya. Karna keinginan dari Sena, dirinya juga ingin memakai motor Karna sudah lama tidak berboncengan dengan Sena.

Sampai akhirnya keduanya telah sampai didepan rumah yang mereka tuju. Sena melepas helm yang dipakai di kepalanya, lalu memberikannya kepada Skava.

"Yakin ada dirumah, Orangnya?" Tanya Skava Melihat rumah didepannya ini tampak Sepi.

Sena mengangguk memang daerah sini sangat sepi jarang terlihat orang, mungkin semua hanya berdiam dirumah saja. Sena mengajak Skava untuk ikut bersamanya, skava pun mengangguk dan keduanya mulai berjalan dan mengetuk pintu pemilik si tuan rumah.

Tok, tok, tok.

Ketukan yang terdengar jelas dari arah luar membuat orang yang berada dalam rumah itu segera membukakan Pintu.

Matanya melebar saat melihat siapa yang datang kerumahnya saat ini. Nayna Tersenyum Bahagia Melihat Sena yang berada disini.

"Senaa.." Nayna memeluk Sena dengan erat, keduanya sama-sama menyemburkan rasa rindu. Skava hanya memperhatikan saja tanpa berminat untuk membuka suara.

SKAVA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang