EMPAT PULUH

12.4K 655 45
                                    

SKAVA: VOTE DULU!

SKAVA: VOTE DULU!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Bruk

Sena Terjatuh Karna ada seseorang yang  Menabraknya, Orang itu Hanya Tersenyum Sinis Menatap Kearah Sena

"Belum waktunya."

Mata Sena Tertuju pada Lelaki yang menabraknya itu

Sena Meringis Karna sikut nya yang terluka, Untung saja tidak terlalu Parah. Jadi, tidak perlu Untuk kerumah sakit, ia akan mengobatinya ketika Diapartemen Nanti.

"Kalo Jalan Pake Mata." Ucap Lelaki itu

Sena Terdiam ia hanya melihat Wajah Orang itu Tanpa Membalasnya, Perasaan dirinya tidak salah. Tetapi Mengapa orang itu menyalahkanya. Aneh.

Sena Berdiri Baju Bagian Belakangnya Sedikit Kotor, Tetapi ia tidak memusingkan itu.

Tiba-tiba ada Laki-laki yang Datang.

"Lo gak papa?" Tanya Xansa Melihat Baju belakang Sena yang Terlihat kotor

Masih Ingat dengan Xansa? Anggota Revogas yang sewaktu itu mengabarkan Jika Markas diserang.

"Nggak papa kok," sahut Sena menepukkan tangannya Dibagian belakang Bajunya yang kotor.

"Gue Xansa, lo istri skava kan?" Tanya nya basa-basi.

Sena Mengangguk "Iya, Kita kaya nya pernah Ketemu deh." Ucap Sena yang tidak asing Dengan wajah Xansa.

"Iya gue Xansa anggota Revogas, lo masa gak inget." Timpalnya.

Sena mengangguk lalu terkekeh "Lupa, kita baru pernah ketemu sekali."

"Hmm, Yaudah yok gue anter lo sampe apartemen."

Sena Berfikir Sejenak. Lebih baik ia pulang sendiri, Karna tidak Mau merepotkan Orang lain.

"Nggak usah. makasih kak, aku bisa pulang sendiri."

Xansa Menghela nafas bagaimana bisa ia tidak mengantarkan Pulang istri Ketuanya ini, kalau Sena Menolak ajakannya Dan terjadi apa-apa nantinya, Dan skava mengetahui sebelumnya Sena bertemu Dengannya bagaimana, Bisa-bisa dirinya Dibaku hantam, Tidak-tidak.

"Nggak ada penolakan sen, ayo lo gue anter aja. gue bukan orang jahat asal lo tau." Peringatnya.

Sena menggelengkan kepalanya Padahal dirinya tidak Bermaksud seperti itu terhadap Xansa.

"Buk--"

"Gak ada Penolakan!" Putus Xansa.

Sena Hanya Mengangguk Pasrah.

Lalu Xansa Mengajak Sena Kearah Motornya, Ia Memberikan helm Untuk Sena. Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Tidak ada perbincangan saat diperjalanan, Xansa Fokus dengan Motor nya dan Sena fokus Melihat Jalanan yang cukup Ramai.

SKAVA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang