DUA PULUH ENAM

13.4K 838 61
                                    

Bel pulang sudah berbunyi sejak kejadian tadi skava terus memikirkan keadaan Sena ia sangat khawatir.

Skava melihat Sena yang sudah pulang dengan Zidan hatinya terasa sakit melihat itu

"Skav antar aku pulang ya."Ujar Vera yang tiba-tiba datang

"Lo pulang aja sendiri gue ada urusan!" Ujarnya lalu pergi

"Argh, skava gue akan rebut Lo lagi, liat aja nanti!"

--

"Sen Lo gak mau beli makanan dulu gitu?" 

"Enggak, aku mau langsung pulang aja" Teriak Sena karna takut jika suaranya tidak terdengar

"Oke!"

"Kak kok kaya ada preman yang ngikutin kita dari tadi ya?" Sena melihat kearah belakang ada beberapa motor yang mengikutinya sedari tadi

Zidan melihat kaca spionnya dan benar ada beberapa motor yang mengikutinya

"Sen Lo peluk gue, gue mau ngebut." Sena mengangguk lalu ia memeluk Zidan dengan erat

Zidan langsung menancap gas motornya dengan kecepatan tinggi kala orang-orang yang dibelakangnya semakin dekat

"Kak orang nya masih ngikutin kita!" Teriak Sena masih memeluk tubuh Zidan

"Lo jangan panik." Ujar Zidan

Tiba tiba saja motor Zidan dipepet oleh orang orang itu

"WOI STOP!" Teriak orang itu namun Zidan mengabaikannya

"Stop atau motor kalian gue tendang!" Ancamnya

Zidan langsung memberhentikan motornya dipinggiran ia akan menghajar kelima orang bertubuh besar ini

"Kak Zidan mau ngapain?" Tanya Sena panik

"Lo tunggu sini gue mau ngehajar orang itu!"

"Tapi kak-" Ucap Sena terpotong kala kelima orang itu langsung mengajar Zidan

Bugh

Bugh

Bugh

"Kak Zidan..." Teriak Sena

Zidan pun tak mau kalah ia menghajar satu satu orang itu

Bugh!

"Bangsat siapa Lo hah!"

Bugh

Bugh

Tiba tiba ada mobil datang dan ia menarik Sena untuk masuk kedalam mobil itu

"Aaa.. Lepas!" Berontak Sena

"Diam!"

"Kak Zidan tolong akuu!" Sena menangis ia sangat takut saat ini

Zidan menoleh kearah teriakan itu Sena dibawa oleh mobil yang tidak ia kenali itu

Bugh

Salah satu orang itu memukul tengkuk leher Zidan, perlahan mata Zidan tertutup dan orang itu langsung pergi

Skava melewati jalan itu ia melihat Zidan terpapar ditanah ia yang tidak melihat Sena berada disitu dengan keadaan Zidan seperti ini sangat khawatir

"Zid bangun.." Skava langsung mengambil ponsel nya ia menelfon anak anak REVOGAS termasuk Vinsen, flor, dan Bon-bon

Tak lama mereka semua datang

"Anjir si Zidan kenapa!"

"Skav Apa yang terjadi? Sena kemana?" Tanya Vinsen

SKAVA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang