≠³≠ Terlambat

88 20 6
                                    

Hati dan Fisikku terlalu lelah berdebat denganmu.Karena sejauh apapun aku menjelaskan,aku akan tetap salah dimatamu.

*
*
*

Zafia menoleh ke kanan dan kiri gadis itu tengah mencari angkutan umum nanum tak kunjung ada,sedari tadi ia juga sudah menelepon Fino maupun Fano tetapi tak ada satupun dari mereka yang mengangkat telepon meski telepon itu tersambung.

Zafia menghela nafasnya lega setelah melihat taksi lewat dari seberang jalan.Gadis itu melambaikan tangannya untuk menghentikan laju taksi.

"Pak bisa anter kita kerumah sakit terdekat?" Tanya Zafia pada supir taksi itu.

"Eh,iya mbk,masuk masuk" jawab supir taksi itu ramah.

Zafia dibantu oleh supir taksi itu membawa tubuh laki laki yang Zafia tolong masuk kedalam mobil.

Malam sudah semakin larut dan hujan gerimis masih mengguyur bumi,membawa hawa dingin terasa begitu menusuk kulit Zafia.

Sekitar 15 menit perjalanan gadis itu akhirnya sampai dirumah sakit terdekat.

"Pak tolong bantu saya anter dia kedalam yah" pinta Zafia.

"Iya mbk"ucap pak supir itu.

"Makasih ya pak"

Setelah sampai dilobi rumah sakit laki laki itu langsung dibawa oleh suster keUGD untuk diperiksa lebih insentif.

Zafia menghela nafasnya,ia tak mungkin menunggu disini dengan keadaan baju yang basah.gadis itu masuk kedalam ruang rawat setelah melihat dokter keluar.

Dia lihat laki laki itu sudah sadar.Zafia menghela napasnya lega.

"Kakak,udah baikan?" Tanya Zafia berjalan mendekat kearah laki laki itu.

"En, thanks udah bantuin gue" ucap laki laki itu tersenyum simpul.

"Iya kak.kakak udah hubungin kerabat atau keluarga kakak?" Jawab dan tanya Zafia sekali lagi.

Laki laki itu mengangguk mengiyakan.

Lagi lagi Zafia menghela napas lega.
Gadis itu tersenyum simpul "syukur kalo gitu.gue pulang dulu yah,kak" pamit Zafia. "Maaf gak bisa nemenin disini" lanjut Zafia.

"Gak papa,dengan lo bantuin gue dan bawa gue kesini aja gue udah berhutang Budi banyak sama lo.bahkan mungkin gue hutang nyawa sama lo" ucap Laki laki itu.

"Haha,gak usah berlebihan,Kak." Ucap Zafia garing. "Ah,yah udah gue pamit pulang duluan." Lanjutnya dan beranjak pergi.

"Eh tunggu"ucap laki laki itu menghentikan langkah Zafia.

Gadis itu berbalik menghadap kembali kearah sumber suara. "Kenapa kak?" Tanyanya pada laki laki itu.

"Nama lo siapa?,masak gue udah ditolongin tapi gak tau yang nolong gue siapa" tanya Laki laki itu.

Zafia tersenyum simpul dia kira apa. "Gue Fia.kak" ucap Zafia.

"Fia..Nama yang bagus.Ok,bakal gue inget." Celetuk laki laki itu. Tapi sedetik kemudian raut wajahnya menjadi berubah "Fi.Sory Itu baju lo jadi basah, gara gara nolongin gue" ucap laki laki itu merasa bersalah

Zafia memperhatikan bajunya yang memang basah,tapi sudah tak sebasah tadi, gadis itu tersenyum tipis "gak papa kok kak,baju basah gak ada harganya sama keselamatan kakak.gue seneng bisa nolong kakak" pungkas Zafia diakhiri senyum manis.

"makasih udah bela belain nolongin gue, padahal gue tau lo gak bisa berantem kan?." Ucap serta tanya Laki laki itu yang lebih tepat sebagai pernyataan dibanding pertanyaan.

Q'N Zafia [Problem Twins]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang