Stay Enjoy baca part kali ini ayok menuju ending semangat absen absen..votecom jangan lupa.
"melindungi mu adalah tugasku"
◈
◐
✾
◑
◈Sehari telah berlalu dan sesuai rencana Fino lusa kemarin, Ia akan menyiapkan kejutan untuk hari ulang tahun Zafia, kini taman yang ia pilih tengah riuh dengan Aksa dkk dan Leo dkk yang mendekorasi taman tersebut sedemikian rupa.
"Yak batu Pluto! Lo ngotorin baju gue aja tau gak!" Sentak Tasya kesal gadis itu membawa cup kue dan berlari mengejar Ilham yang menumpahkan segelas minuman ke baju Tasya
Sedangkan Leo dan Aksa meski tak suka mereka tengah berusaha sebaik mungkin menerima kehadiran satu sama lain demi Zafia, beberapa kali mereka terus berdebat hanya karena hal sepele.
Dan Adam harus merelakan dirinya sebagai tameng agar mereka tidak terus berdebat suasana begitu ricuh sudah sejam yang lalu mereka mendekor tempat ini dan sampai sekarang baru mencapai 96% sungguh lemot sekali kerja mereka padahal mereka lebih dari enam orang.
"Tasya Lo bikin dekorasi gue rusak lagi!" Sentak Nathael kesal.
"Maaf bang Nat" Cengir Tasya Menunjukkan dia jarinya
Nathael menghela napas kesal ini sudah ke sekian kalinya ia harus memperbaiki dekorasinya, harusnya ini cukup mudah dan hanya butuh beberapa waktu tetapi karena gangguan beberapa orang di sekitarnya ini membuat pekerjaannya tak selesai-selesai.
"Sudah cukup bermain segera kerjakan atau rencana ini tidak akan berhasil" Ujar Fano menahan lengan Tasya.
"Hehe okey okey" Tasya kembali memberikan peach dengan kedua jarinya.
Akhirnya mereka kembali sibuk dengan pekerjaan masing-masing
Sedangkan di rumah Zafia tengah sendirian tubuhnya kembali lemas, Ia sudah bolak balik kemar mandi karena mimisan tak ada orang di rumah membuatnya sedikit kewalahan tubuhnya terasa remuk. Wajah mulai pucat pasif ini pasti karena ia tak meminum obatnya dengan teratur.
Drrtt... drrtt...
getaran ponsel mengalihkan Pandangan Zafia, gadis itu mengambil ponselnya yang ia letakkan di nakas.
Dk.Ray is calling
Zafia menahan napas sejenak sebelum mengangkat panggilan itu.
"Hallo" Ujarnya sebisa mungkin terlihat biasa saja, meski rasa sakit tengah mendera kepalanya
"Zafia kamu tak lupa meminumnya kan?" Tanya Ray memastikan
"Tidak" kilah Zafia
"Jangan berbohong padaku, awas saja jika kondisi mu semakin parah. Jangan lupa kau memiliki janji dengan ku sore ini" pesan Ray mengingatkan
"Ya ya!, Dasar dokter menyebalkan" Ketus Zafia
"Menyebalkan pun aku tetap tampan" kelekar dokter Ray.
"Narsis gila" cibir Zafia kejam "sudah aku akan menutup telponnya" lanjutnya tak kuat menahan rasa sakit di kepalanya.
Ting satu pesan masuk membuat Zafia kembali membuka romchat nya.
Matanya terbelak melihat isi pesan tersebut. Ia segera bergegas keluar kamar masa bodoh dengan rasa sakitnya, Kakaknya lebih penting ada nomor asing yang mengirimnya pesan bahwa Fano tengah kecelakaan dan Ia tak bisa diam saja.
Setelah mengganti pakaiannya Zafia segera bergegas keluar rumah, menuju jalan yang telah nomor asing itu tunjukkan, Dadanya sudah naik turun tak karuan rasa takut menyelimutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Q'N Zafia [Problem Twins]
Teen Fiction¹² November ²⁰²¹. "Jika kematian yang kalian harapkan semoga Tuhan mengabulkan" Dia tenggelam terlalu dalam dilubang luka yang mereka ciptakan. Dia tidak buta tidak juga tuli hanya saja dia terlalu naif bersikap seolah baik baik saja disaat torehan...