Selamat Malam tahun baru semua🙏🥳🥳
Jangan lupa votecom nya Happy reading"Gadis kecilku masih sama, setebal apapun topeng mu dia tetaplah gadis kecilku yang pemaaf"
◈
◐
✾
◑
◈Viona menatap sendu Zafia yang tertidur di ranjangnya, Ya beberapa jam yang lalu Zafia tersadar dari pingsannya dan saat hendak di bawa ke dokter Zafia menolak dengan keras, terus mengatakan Ia baik-baik saja.
Viona menggenggam tangan Zafia yang sudah tak sedingin tadi, di usapnya ruam keunguan di pergelangan tangan gadis itu, air matanya jatuh tanpa aba-aba
"Ma-afin mama Fia.." lirihnya
"Maafin mama" Viona terus memohon dengan tangisan.
"Tenanglah Vio, jangan terus menangis kau akan membangunkan Fia" ujar Gilang menenangkan
"Ta-pi mas.., Fia hikss" Viona tak mampu melanjutkan kata-katanya dadanya seperti terhimpit batu besar, begitu sesak
"Apa kita akan terus merawat Fia di rumah?" Tanyanya lirih
Gilang beralih mengusap surai istrinya, "kita akan membawa Zafia ke rumah sakit"
"I-ni salah kita mas, andai kita tau sejak dulu Fia tidak akan seperti ini hikss, a-andai kita percaya dengannya dulu hikss hikss" sesal Viona
Fano yang baru saja hendak masuk ke kamar Zafia, terpaku di depan pintu kamar, Ia mendengar semua perkataan kedua orang tuanya, Fano menatap mamanya yang menangis dengan hati tercabik. Sebenarnya apa yang terjadi pada Zafia.
"Ma, Pa" Panggil Fano mendekati kedua orang tuanya.
Viona dan Gilang sepontan menoleh kearah Fano, dengan cepat Viona menghapus sisa air matanya, wanita paruh baya itu mengukir senyum manis.
"Fano" ujarnya
Fano berjongkok di depan Viona, lelaki itu menatap lekat manik mata ibunya, tangannya terulur menggapai pipi viona, ibu jarinya membersihkan sisa air mata di sudut netra Viona.
Fano menghela napasnya "sebenarnya apa yang terjadi dengan Zafia" Tanyanya menatap pasutri yang menegang ditempat
"A-apa? Terjadi apa maksud mu" Tanya Viona terbata di awal kalimat
Fano melepaskan tangannya dari pipi viona, tatapan berubah dingin "Mama dan papa tak mencoba membohongi Fano kan?" Selidiknya
Gilang menelan ludahnya susah, sedangkan Viona langsung memalingkan wajahnya.
"Kalau kalian gak mau kasih tau Fano. Fano akan cari tau sendiri" tegas Fano bertekat
Gilang menghela napasnya berat zmungkin ini sudah saatnya Fano tau, lagi pula cepat atau lambat Fano pasti akan tau juga.
"Papa, mau bicara dengan mu. Temuin papa di ruang kerja" Ucap Gilang
"Pah!.." protes Viona memberi tatapan peringatan
"Cepat atau lambat dia juga akan tau Viona, kau tak ingin membuat kita di benci juga karena menyembunyikan fakta ini bukan?" Tutur Gilang menjelaskan
Viona hanya mampu pasrah di tempatnya, mungkin ini juga pilihan terbaik saat ini, di bandingkan nanti Fano mencari tau sendiri lalu menemukan kebenarannya dan berakhir lelaki itu mengamuk karena tau mereka menyembunyikan fakta sebesar ini.
Gilang beranjak keluar dari kamar Zafia meninggalkan Viona dan Fano yang masih ada di dalam
Fano menatap papa dan mamanya dengan bingung sebelum ia, mengikuti papanya keluar kamar lelaki itu menyempatkan diri memeluk Viona sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Q'N Zafia [Problem Twins]
Teen Fiction¹² November ²⁰²¹. "Jika kematian yang kalian harapkan semoga Tuhan mengabulkan" Dia tenggelam terlalu dalam dilubang luka yang mereka ciptakan. Dia tidak buta tidak juga tuli hanya saja dia terlalu naif bersikap seolah baik baik saja disaat torehan...