Hallo Readers back my story, welcome buat yang baru baca jangan jadi silent readers ya.. yok penuhi Part dengan komen jangan lupa Vote dulu, Stay enjoy Happy reading.
"Maaf. Tapi luka ku belum pulih kembali, Aku hanya antisipasi agar tak semakin terluka nanti"
◈
◐
✾
◑
◈Hari ini adalah hari terakhir Zafia di rumah sakit, ia menatap keluar jendela kamar rawatnya,hujan tengah menguyur kota. Membawa hawa dingin menembus pori-porinya
"Fia" panggil Viona lembut mengelus surai Zafia pelan
Ditepisnya tangan itu dari kepalanya Zafia berbalik menatap sang mama "Apa?" Tanyanya tanpa ekspresi
Raut sedih kembali terpancar di mata wanita paruh baya itu, saat melihat penolakan putrinya. "Mama bantu ganti baju, kita pulang sekarang ya nak" Ujarnya sembari menyodorkan baju Zafia
Zafia menerima baju yang disodorkan oleh Mamanya "Terima kasih, Tapi Aku bisa sendiri" tukas gadis itu
Viona terdiam ditempatnya senyum getir menghiasi bibirnya yang tiba-tiba kelu untuk bicara.
"Kalau begitu mama bantu ke kamar mandi ya?" Viona kembali membujuk hendak memapah Zafia yang turun dari bangsal ingin ke kamar mandi
Tapi sebelum tangan itu berhasil meraih pundak Zafia, gerakannya harus terhenti ketika tangan Zafia sudah terangkat di depannya tanda tak ingin di bantu.
Zafia menatap mamanya datar sebelum turun dari bangsal-nya, gadis itu berlalu begitu saja melewati Viona tanpa mengucap sepatah kata pun.
Lima belas menit kemudian Zafia keluar dari bilik toilet sudah bertukar dengan pakaian santainya, Viona juga sudah selesai mengemasi barang Zafia.
••●●♢✠♢●●••
Setibanya di rumah, Zafia sudah melihat kedua kakaknya dan Leo dkk tengah duduk diruang tamu.
Tatapan gadis itu bertubrukan dengan Leo, kini tak ada binar lagi di mata itu Zafia menyorot Leo dengan dingin.
"Kamu mau makan dulu atau ke kamar Fia?" Pertanyaan Viona memutus kontak mata yang terjadi antara Zafia dan Leo
Zafia menolehkan kepalanya "kamar" ucapannya dingin gadis itu menyambar tas dari tangan Viona yang berisi perlengkapannya selama di rumah sakit.
Membawanya menaiki tangga tanpa kembali menoleh kearah Leo dkk.
Disisi lain tatapan Fano tak lepas dari gerak gerik adiknya, hawa tak enak begitu terasa apa lagi melihat sifat dingin adiknya barusan, terasa ada yang tidak beres dari mereka. Jika di pikir-pikir secara logis harusnya Zafia merasa senang ketika mendapat kembali perhatian mamanya tetapi kenap sifat gadis itu justru lebih dingin dari biasanya?.
Zafia meletakkan tasnya pada sisi ranjang ia duduk di tepi ranjang terdiam cukup lama menatap seisi kamarnya. Setelah itu Ia beranjak duduk di meja belajarnya membuka laci meja, mengambil buku diary yang ada di sana.
Ia mulai menggoreskan tinta pada kertas kosong itu.
Dear Mama..
Ma, aku begitu bahagia atas kembalinya perhatian mu. Ma maaf atas sikap dingin ku, sebenarnya aku tak ingin melakukan ini tapi apa yang bisa ku lakukan. Luka ku juga belum sepenuhnya pulih, apa lagi mengingat perlakuan kalian dulu, rasanya sakit.
Mama ada satu alasan lagi kenapa aku bersikap seperti ini dan mungkin kini mama sudah tau, aku hanya tak ingin terlalu berharap.Aku terlalu malu dengan respon kalian nanti, Mama mendengarnya juga kan, hingga akhirnya hari itu tiba jangan pernah merasa gagal mendidikku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Q'N Zafia [Problem Twins]
Teen Fiction¹² November ²⁰²¹. "Jika kematian yang kalian harapkan semoga Tuhan mengabulkan" Dia tenggelam terlalu dalam dilubang luka yang mereka ciptakan. Dia tidak buta tidak juga tuli hanya saja dia terlalu naif bersikap seolah baik baik saja disaat torehan...