≠¹⁵≠Aneh

71 15 5
                                    

"Sesaat permainan takdir begitu lucu hingga benar-benar membuatku terganggu"

*
*
*

Blam

Zafia menutup pintu kamarnya dengan keras,ia melempar tasnya kearah peraduannya dengan sembarang, gadis itu dengan cepat berlari ke kamar mandi.

'anjing gak tepat waktu banget sih!!' makinya dengan kesal, Zafia beberapa kali membasuh hidungnya dengan air, berharap dapat menghentikan mimisannya.Dengan kesal ia memukul kepalanya yang mulai terasa pening 'sialan!!' rutuknya segera ke luar kamar mandi setelah membersihkan sisa bercak darah disekitar hidungnya.

Gadis itu beranjak cepat menggeledah laci paling bawah meja belajarnya,setelah mengobrak-abrik isi laci itu dan menemukan apa yang ia cari Zafia segera mengambil beberapa benda kecil disana dan menelannya tanpa air,kembali menyimpan benda itu pada laci mejanya tanpa berniat merapikan seperti sedia kala gadis itu beranjak ke peraduannya, membaringkan tubuh lemahnya.

Dia terkekeh sinis memandang langit langit kamarnya yang dipenuhi ornamen galaxy,"ternyata gue se-tergantungan itu sampe harus terus terusan konsumsi" Zafia kembali terkekeh menertawakan dirinya sendiri.

"Gue yakin kalo Kakek tau ini,dia bakal marah banget sayangnya Kakek gak akan pernah tau.." tiba tiba Zafia melirih tatapan matanya berubah sayu,penuh luka dan rindu,tubuh ringkih yang masih di baluti seragam sekolah itu mulai bergetar. Dibawah atap rumah yang mulai diguyuri hujan Zafia menumpahkan rasa lelahnya dengan tangisan yang tersamarkan hujan.

***

Fano memarkirkan motornya di bagasi rumah Leo,ia menyugar rambutnya yang basah karena hujan langkah kakinya membawa memasuki rumah mewah berlantai dua itu.

"Bi,Leo?" Tanya Fano menatap asisten rumah tangga Leo

"Den Leo sama yang lain ada di atas,Den Fano naik aja" ujar Art Leo ramah.

"Makasih Bi" ucap Fano singkat segera menuju lantai dua

Cit

Bug

Fano bergeming ditempatnya dengan wajah yang kian mendingin, tatapan tajamnya menghunus Rian dan Fino yang terpekur ditempatnya,tak lama mereka cengengesan ditempat "hehe sorry Fan/bang" ucap mereka bersamaan

Fano mendengus kesal segera menghampiri Leo yang duduk anteng di kasur king sizenya, siapa sih gak kesal baru saja datang sudah kena lemparan salah sasaran untung cuma bantal gimana kalo piso?.

Bug

"Nih" Fano melempar kantong plastik yang ia bawa tepat di atas perut Leo.

Leo yang terkejut menatap sengit temannya itu,ciri ciri teman ngajak baku hantam.Fano acuh akan tatapan sengit Leo, cowok itu segera membaringkan tubuhnya keatas kasur king size milik Leo.

Tadi dia pulang untuk mengambil jaketnya sekalian mengambil jaket Leo yang tertinggal,ia memejamkan matanya dengan  lengan yang menutup mata, ucap Zafia bagaikan kaset rusak yang terputar diingatnya.

"Udah woy capek!!" Keluh Fino membaringkan tubuhnya dikasur Leo.

"Ho'o sama" Rian menyahut dengan napas tak teratur ia ikut membaringkan tubuhnya di kasur Leo.

"Eh kalian ngerasa gak sih" celetuk Rian tiba tiba

"Ngerasa gimana?" Tanya Fino mengernyitkan dahinya mewakili Leo dan Fano.

"Sikap Alex" ucap Rian menggantung

Bug

"kalo ngomong jangan setengah setengah anjir" kesal Fino melempar bantal tepat ke wajah Rian.

Q'N Zafia [Problem Twins]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang