≠³⁵≠Dia siapa?

61 10 6
                                    

Happy reading, Jangan lupa adatnya sebelum baca, Stay enjoy

"Cih!, Gak tau malu!. Sebelum ini Lo kemana, Lo buang Fia gitu aja dan sekarang Lo berlaga jadi orang penting dalam hidupnya?"

_Aksara Dhiego_






"Fia sini" Tasya melambaikan tangannya menyuruh Zafia duduk di sebelahnya.

Aksa tersenyum menatap kehadiran gadis itu, la menyodorkan segelas Jus Alpukat dan nasi goreng ke depan Zafia. Zafia tersenyum membalas, meski masih ada rasa bersalah karena Penolakan nya waktu di rumah sakit.

"Aa.. welcome back Dedek Fia" seru Nathael girang lelaki itu hendak beranjak memeluk Zafia yang duduk tak jauh darinya. Tetapi ia mengurungkan niatnya ketikan merasakan tatapan tajam dari sebelahnya.

Nathael menolehkan kepalanya, benar saja Aksa menatapnya layaknya hewan buas, Nathael meneguk ludah nya susah ia menurunkan tangannya yang semula merentang siap memeluk Zafia

Aksa menatapnya begitu tajam, la mengacungkan sendok garpu yang ia pegang, memperagakan seolah ingin mencongkel bola mata Nathael jika masih berani memeluk Zafia

"Nggak nggak Sa, jangan gitu ah ngeri gue liat tatapan Lo!" Ucap Nathael begidik ngeri

Aksa mendengus mendengarnya, ia meletakkan sendok garpu nya kembali.

Sedangkan di meja lain Leo dkk melihat pemandangan itu dengan berbagai tatapan, rasa penyesalan kembali menghantui Fano, Gejolak tak suka terpancar dari Leo, mungkin juga Alex

Seharusnya Fia di sini, bantin Fano sendu, tatapan nya sempat bertubrukan dengan Zafia tetapi gadis itu dengan cepat mengalihkan perhatiannya.

"Fi-Fia Lo mimisan pekik Ilham terkejut.

Sontak mereka semua ikut terkejut, mereka melihat Zafia yang sudah menunduk dengan menutup hidungnya

"Sial" Zafia mengumpat dalam hati, Gadis itu beranjak pergi dari kantin.

Di tempatnya Fano mengernyit bingung lantas ikut beranjak menyusul Aksa dkk

Tak tok tok

"Fia Lo gak papa?" Tanya Tasya mengetuk pintu toilet dengan khawatir, di belakangnya ada Aksa dkk dan Leo dkk yang entah dari kapan beranda di sana.

Tak berselang lama Zafia membuka pintu toilet, gadis itu menyunggingkan senyum, padahal dengan jelas bibirnya terlihat pucat meski sudah di polesi liptin.

"Gue gak papa" Ujar Zafia menenangkan

Tapi Lo kenapa tiba tiba mimisan?" Tanya Tasya khawatir

Zafia melebarkan senyumnya, mengelus pundak sahabatnya dengan pelan "kecapean doang gue" kilah Zafia

"Ih bang Sa jangan patan gitu ngapa ucap Zafia

Aksa menghembuskan napasnya pelan ia berjalan mendekati Zafia, menangkup kedua pipi gadis itu di tatapnya lekat sepasang manik mata di depannya.

"Lo sakit" ujarnya amat pelan mungkin hanya la dan Zafia yang mendengarnya.

Di belakang Leo diam-diam mengepalkan tangannya rasa tak suka tiba-tiba menyerukan masuk memenuhi rongga dadanya, matanya terasa panas memandang itu, entah apa yang Aksa bicarakan hingga pipi Zafia tapak memerah.

"Fia kamu kenapa?" Tanya Fano melepas tangan Aksa yang masih menangkup kedua pipi adiknya.

Aksa mundur beberapa langkah meski kesal, la masih punya kesadaran bahwa laki-laki di depannya adalah kakak kandung gadis yang ia sukal. Aksa memalingkan wajahnya tak sengaja la bersitatap dengan Leo yang menatapnya nyalang.

Q'N Zafia [Problem Twins]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang