≠²⁹≠Tamparan

58 12 8
                                    

Duh duh ketemu lagi nih kita jangan lupa tekan bintang sebelum baca

HAPPY READING READERS


Tuhan bolehkah aku rehat sejenak dari perjalanan yang engkau rencanakan?”




Zafia POV:

Mentari nampak sudah mulai beralih tugas dengan rembulan tapi Aku baru saja keluar dari taksi masih dengan  seragam sekolah yang ku kenakan

Lelah, satu kata itu yang kini ku rasakan, baik fisik maupun mentalku tak ada yang jauh lebih baik.

Aku menatap lekat rumah di depanku rumah ini terasa kosong, tak selayaknya rumah Smith yang ku kenal dulu. Pandanganku jatuh pada satu objek mati di garasi rumah.

Belum juga langkah ku berpijak pada ubin dirumah itu. Api neraka serasa sudah menyambut ku, Kali ini apa yang telah menungguku didalam sana?, Haruskah aku mempersiapkan mentalku juga?. Apapun yang terjadi di dalam sana aku takkan mundur begitu saja, mundur sekarang sama halnya membiarkan mereka menang tanpa perlawanan.

"Zafia!" Panggilan dingin penuh tekanan itu menghentikan langkahku yang sudah ingin menaiki anak tangga

Haruskah aku berbalik kebelakang?

"Kenapa pah" pada akhirnya aku tetap berbalik ke belakang

Plak!

Huft bukan ini yang ku harapkan dari kehadirannya di rumah ini. Rasa kebas mulai menjalar di pipiku, pandangan ku masih tertuju pada ubin dibawah kakiku.

"Mau jadi apa kamu ini! Lama lama saya tak sudi punya anak pembunuh dan anarkis seperti mu!"

Papa berharap aku jadi apa? Ah lagi lagi karena Laura. Secepat itukah berita palsu itu menyebar.

"Bukan aku Pa!, Aku bukan pembunuh!, Aku tak pernah melukainya!" Ujarku berusaha membantah

"Persetan. Kau pikir saya peduli? Dasar Anak tak tau di untung! Kamu hanya mempermalukan nama keluarga saja! Tak seharusnya marga Smith berada di belakang namamu!"

"Aku juga tak berharap hadir ditengah tengah kalian!, Aku tidak berharap marga Smith berada di belakang namaku!" Sentak ku sarkas, aku lelah benar benar lelah

Plak

"Anak pembuatan onar! Ya Seharusnya kau memang tak hadir di sini! Tak ada yang bisa dibanggakan darimu!" Bentak papa murka.

Shit! Dadaku seperti tertusuk jarum sakit sekali. Ya seharusnya aku memang tak berada disini tak seharusnya aku lahir ditengah kalian, ya memang tak ada yang bisa di banggakan dariku.

Aku buka siswi berprestasi aku tak bisa membanggakan kalian!

Haha sekejam itu dunia padaku, atau aku memang tak layak di sini. Pa tunggu aku sampai berhenti menjadi beban keluarga mu.

Tap  tap tap

Ku alihkan pandangan ku pada asal suara itu, di belakang ku tenyata sudah ada kedua saudara ku. Diam membisu seperti biasa. Memangnya apa yang bisa ku harapkan, sial mataku mulai terasa pedih segera ku pejamkan erat mataku sebelum mereka melihat ku menangis, Segara ku naiki anak tangga menuju kamar ku

Q'N Zafia [Problem Twins]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang