≠¹⁷≠Menyesal?

80 14 3
                                    

"Setelah dengan lantang kau menolak kehadiranku kini kau berdalil sebagai kakakku? Pantaskah gelar itu tersemat dalam namamu?"

*
*
*

"Lo kenapa bisa pingsan sih Fi?"

"Itu muka Lo juga pucet banget"

"Lo kalo sakit udah di bilangin gak usah sekolah juga bandel banget sih!"

"Pasti kemarin lo begadang yah!"

"Ngaku gak lo!"

Zafia merotasikan bola matanya malas menanggapi pertanyaan beruntun Tasya "Astaga! Sya sumpah suara lo bikin pusing gue kumat tau gak!" Kesal Zafia memijat pelipisnya pelan.

Aksa yang sedari tadi pandangannya tak lepas dari Zafia beralih menggantikan gadis itu untuk memijat pelipisnya.

Kini mereka berada dikantin setelah tadi Zafia di UKS hingga jam pertama selesai, mereka memutuskan untuk ke kantin saat jam istirahat.

Tasya menghembuskan nafasnya pelan "Lo gak tau apa seberapa paniknya gue waktu tau yang pingsan tadi lo." Celoteh Tasya

Zafia merotasikan matanya malas "yah gue gak tau lah.Kan gue pingsan dodol!" Gemas Zafia

Tasya mendengus kesal benar juga.Haiss "Asal Lo tau Kalo aja tadi gue gak ditahan sama Bantu Pluto udah gue susulin lo ke UKS dari tadi" papar Tasya

"Lo bisa gak sih berhenti manggil gue batu Pluto" serobot Ilham yang baru saja datang membawa pesanan mereka bersamaan Nathael.

Wajah cowok itu tertekuk sebal menatap gadis disampingnya.

"Gak bisa panggilan itu udah falit no debat" kekeuh Tasya menyilangkan kedua tangannya didepan dada

"Dasar cewek toa!" cetus Ilham kesal sembari menaruh mangkuk bakso didepan Tasya, gadis itu mendelik sebal kearah Ilham.

"Nam-"

"Makan diem!!"Pungkas Aksa memotong ucapan Tasya.

Zafia terkekeh singkat melihat interaksi Tasya dan Ilham, semakin kesini ia jadi tau kedua orang itu memang terlihat tidak pernah akur dengan selalu berdebat,tetapi itulah cara mereka mempererat persahabatan dengan sering berkomunikasi walau terkesan tidak penting.

"Jangan kebanyakan sambelnya Ra" Tegur Adam menggeser mangkuk sambel menjauh dari Zafia.

"Tapi ini belum pedes BangDam" Zafia berucap sembari mencebikan bibirnya.

"Gak baik makan pedes pedes entar lo sakit perut" seloroh Adam membuat Zafia semakin kesal.

Gadis itu beralih menatap Aksa yang duduk disampingnya berharap lelaki itu mengizinkan nya untuk menambah sambel pada mangkuk baksonya.

Merasa diperhatikan Aksa menoleh kearah gadis itu "Gak boleh.Bener kata Adam" ucap Aksa menyetujui teguran Adam.

Zafia semakin dibuat kesal dengan kedua lelaki itu, ia memakan baksonya dengan dongkol.

"Pelan pelan" tegur Aksa mengusap Surai Zafia

"Hemm" Zafia bergumam malas menanggapi ucapan Aksa.

❒❒°°❦❦°°❒❒

Zafia menghentikan langkahnya diambang pintu gadis itu mengernyit heran saat mendengar riuh cakap diruang tengah.Tak lama ia melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda Netranya mendingin tak kala melihat sekumpulan remaja saling melempar canda tawa diruang tengah. Jangan lupakan satu gadis yang ikut bergabung dengan mereka.

Q'N Zafia [Problem Twins]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang