"menjadi setenang air sebelum bergerak menghanyutkan"
*
*
*"lo beneran mau balik Fi?" Zafia merotasikan matanya malas mendengar pertanyaan Tasya.
"Lo udah tanya ini lebih dari 5 kali Sya.dan jawaban gue tetep sama okey." Ucap Zafia tegas.
Setelah mereka keluar dari bandara mereka bertiga memutuskan berjalan jalan sebentar sebelum kerumah Tasya,dan Sekarang jam sudah sore sebab itu Zafia berpamitan untuk pulang,tetapi Tasya masih saja membujuknya untuk tinggal lebih lama.dengan dalil dia masih merindukan sahabatnya itu.
Zafia memijat pelipisnya ringan "Sya besok kita masih bisa ketemu disekolah, mending lo istirahat aja deh biar besok lo bisa langsung masuk sekolah" ujar Zafia.
"Bener Sya,lo istirahat aja sana,besok ketemu lagi" ujar Aksa menimpali.
Tasya mencebikan bibirnya "yah udah tapi lo hati hati,lo dijemput supir?" Tanya gadis itu.
Zafia menggelengkan kepalanya"gue pulang naik taksi" ucap Zafia.
"Rumah lo dimana?" Tanya Aksa yang sedari tadi menyimak.
Zafia menatap bingung Aksa yang bertanya dengan tiba tiba "di perumahan *** kenapa kak?" Tanya Zafia bingung.
"Daripada naik taksi mending bareng gue aja,gue juga mau cabut, kebetulan searah" ucap Aksa
"Nah ide bagus tuh,mending lo bareng bang Aksa aja" timpal Tasya menjentikkan jarinya.
"Emang gak ngerepotin kak?"tanya Zafia.
"Enggak" jawab Aksa seadanya. "Kalo gitu gue ambil jaket,sama kunci motor dulu diatas" lanjutnya, segera melenggang pergi dari hadapan kedua gadis itu.
Tak berselang lama Aksa kembali turun dengan jaket hitam yang sudah melekat ditubuhnya.
"Ayok!"Ajak Aksa, Zafia mengangguk mengiyakan.
"Sya,gue pulang duluan yah" pamit Zafia.
"Iya hati hati Fi"ujar Tasya
Gadis itu mengalihkan pandangannya kerah sang kakak"bang jagain besti gue awas aja sampel lecet.gue gorok lu" ucap Tasya memberi ultimatum
"Hem" deham Aksa singkat
***
"Rumah lo yang mana?" Tanya Aksa ketika sudah memasuki kawasan perumahan yang tadi Zafia sebut.
"Kakak lurus aja nanti belok kiri rumah no 18" ucap Zafia menginterupsi.
Aksa segera melajukan motornya sesuai intrupsi dari Zafia.tak sampai 5 menit mereka sampai didepan mansion Smith family.
Zafia turun dari motor Aksa dibantu laki laki itu. "Makasih kak" ucap Zafia ketika sudah turun. Ia menyerahkan kembali helm yang ia pakai kepada Aksa.
Laki laki itu, menerima kembali helm yang disodorkan Zafia, "En,kalo gitu gue langsung cabut" ucapnya dibalik helem full face yang ia kenakan.
"Iya kak,hati hati.sekali lagi makasih udah anterin Fia" ucap Zafia.dibalas anggukan dari Aksa.
Setelah melihat motor Aksa tak lagi terlihat, gadis itu mulai melangkah memasuki rumah.
Baru saja menginjakkan kakinya didepan pintu sambutan tepuk tangan bertempo lambat mengalihkan perhatian Zafia,gadis itu menoleh kearah sumber suara.
Tatapan sinis milik Fino langsung menyambutnya, disamping itu ada Fano yang sedang duduk disofa menatap datar kearahnya sorot mata itu terlihat lebih dingin dari biasanya,Fino beranjak,berjalan mendekat kearah Zafia,lelaki itu menghentikan langkah tepat 3 langkah jarak diantara mereka, seiring itu suara tepukan tangannya yang tadinya bergema juga berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Q'N Zafia [Problem Twins]
Teen Fiction¹² November ²⁰²¹. "Jika kematian yang kalian harapkan semoga Tuhan mengabulkan" Dia tenggelam terlalu dalam dilubang luka yang mereka ciptakan. Dia tidak buta tidak juga tuli hanya saja dia terlalu naif bersikap seolah baik baik saja disaat torehan...