"Pada saatnya akan ada waktu dimana kita lelah menunggu hal yang tak kunjung menemukan kepastian."
*
*
*Deringan alarm mengusik tidur nyenyak Zafia.gadis itu dengan malas membuka matanya dan mematikan alarm.ia melirik sekilas alarm itu 05.30 gadis itu menghembuskan napasnya,ia menguap dengan malas sebelum beranjak kekamar mandi.
Setelah menyelesaikan ritual paginya, Zafia kembali melangkah keluar kamar mandi, dengan mantel mandi yang melekat ditubuhnya, gadis itu berjalan kearah almari dan mengambil seragam sekolahnya dan kembali masuk kekamar mandi.
Tak butuh waktu lama Zafia keluar kamar mandi lengkap dengan seragam sekolah.
Zafia pov:
Keluar dari kamar mandi,gue melangkah kearah meja rias,nyisir rambut panjang gue,saat gue rasa udah rapi gue beralih memoles bibir gue dengan lip blam biar gak keliatan pucet banget,entah kenapa akhir-akhir ini muka gue emang tambah pucet.
Selesai dengan penampilan gue,gue beralih cek sekali lagi tas sekolah gue buat pastiin gak ada yang tertinggal.setelah gue rasa gak ada yang tertinggal gue beranjak keluar kamar.
Saat turun dari tangga gue bisa liat ada bang Fano sama bang Fino lagi sarapan.gue ngatur nafas beberapa kali "saatnya mainin peran lo Fi!" Batin gue,gue segera berjalan kearah Bang Fano sama Bang Fino.
"Morning Bang" sapa gue kebang Fano sama Fino dengan senyum ceria.
Seperti hari hari sebelumnya mereka cuma diem aja,gak nanggepin,gue menghembuskan nafas pendek,beralih ngambil dua lembar roti yang gue olesin pakek selai coklat.
Gak berselang lama,Bang Fano sama Bang Fino beranjak pergi dari meja makan tanpa sepatah katapun, seperti biasa mereka gak akan mau lama lama satu meja sama gue.
Untuk kali ini gue gak mau nahan mereka lagi buat duduk bareng nemenin gue disini.setelah bang Fano sama bang Fino pergi gue segera ngabisin roti gue dan beranjak kedapur buat nemuin Bi Dijah.
"Bi" panggil gue ke Bi Dijah yang lagi bersihin area dapur.
"Eh iya Non,ada apa?" Tanya Bi Dijah Sambil jalan kearah gue.
"Gak kok Bi,Fia cuma mau pamit kesekolah dulu" ujar gue sambil Salim sama Bi Dijah.
"Emang Non Fia udah sarapan?" Tanya Bi Dijah
"Udah Bi" jawab gue seadanya.Bi Dijah mengangguk mengerti.
"Yah udah,kalau begitu Non Fia hati hati" ujar Bi Dijah
Gue ngangguk mengiyakan dan segera bejalan keluar rumah.didepan udah ada mang Udin yang siap nganter gue,gue emang lebih milih dianter mang Udin dibanding nyetir sendiri, karena suatu alasan dan gue benci fakta itu.
"Pagi Mang Udin" sapa gue sambil senyum manis kearah mang Udin.
"Pagi Non" sapa balik mang Udin ramah.
"Berangkat sekarang Non?" Tanya mang Udin,gue cuma ngangguk sambil senyum tipis.
Gue segera masuk ke mobil dibagian penumpang,mang Udin udah duduk dibagian pengemudi.gak mau buang waktu mang Udin segera melajukan mobilnya keluar rumah untuk kesekolah.
***
"Makasih mang" ujar gue ketika turun dari mobil.
"Udah tugas mang Udin,Non" jawab mang Udin seperti biasa,gue cuma terkekeh kecil nangepinnya.
"Fia,masuk dulu yah mang" ujar gue Ke mang Udin.
"Iya Non" jawab mang Udin.
Gue berbalik menghadap kearah bangunan didepan gue.lagi lagi gue menghembuskan napas sebelum masuk ke SMA Cakrawala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Q'N Zafia [Problem Twins]
Teen Fiction¹² November ²⁰²¹. "Jika kematian yang kalian harapkan semoga Tuhan mengabulkan" Dia tenggelam terlalu dalam dilubang luka yang mereka ciptakan. Dia tidak buta tidak juga tuli hanya saja dia terlalu naif bersikap seolah baik baik saja disaat torehan...