Hallo Readers gimana kabar kalian balik lagi di cerita ku? Ada yang masih nungguin gak nih?..
Komen yuk kalian baca part ini jam berapa?
"Takkan kalian melihat luka ku selama ini? Atau kalian memang pura pura buta dengan rasa sakit yang ku tanggung?."
"Akan kah ada kesempatan untuk rasa percaya itu kembali lagi untuk ku?"
••
◆
❖
◆
••Zafia POV :
Demi apapun bagaimana bisa ada makhluk yang begitu nekat seperti dia, nafasku nyaris tercekat melihatnya. Bagaimana tak tercekat ketikan Laura dengan berani membenturkan tubuhnya pada pohon yang menjulang tinggi di sampingnya, pohon yang begitu kokoh terbukti dari cairan kental berwarna merah dan berbau anyir yang mulai membasahi area wajah Laura karena benturan itu.
Oh God itu benar benar tindakan gila!.
"Lo gila ha!" Sentak ku membulatkan mata
"Haha, Lo liat aja Fia setelah ini gue yakin semua orang akan benci Lo!, Arghh sakit!!"
Fuck it, sialan dia memulai drama menjijikkan lagi. kepala ku menggeleng tak percaya sial apa yang akan ku lakukan, belum sempat aku memikirkan tindakan yang akan ku perbuat suara di belakang ku seolah membuat semua menjadi gama, suara dingin penuh nada tak percaya mungkin dia terkejut. Sama! Aku juga terkejut melihat tindakan Laura tapi kurasa keterkejutan kita berbeda.
Tanpa menoleh kebelakang pun aku tau kini aku mulai menjadi pusat perhatian dan tatapan tatapan mata penuh tuduhan mulai di layangkan untukku, Tuhan apa lagi yang akan ku hadapi.
Mau meratap sampai menangis darah pun takkan berguna hanya ada aku disini. Kepercayaan mereka tak sedalam itu untukku sudah pasti akan langsung goyah apa lagi melihat Laura yang tergeletak tak berdaya bersimbah darah dan aku hanya diam saja tak mampu melakukan apa apa. Bahkan hingga tubuh Laura di bopong menjauh oleh sosok yang dulu menjadi sebagian hidupku Leo, Tubuhku tetap bergeming di tempat seolah dunia ku berhenti aku kembali sadar setelah sosok tegap di depan ku menampar ku dengan keras.
"Pembunuh, iblis Lo Fia!" Dadaku seolah dihujam ratusan jarum, Sakit rasanya aku benar benar ingin menghilang dari hadapannya padahal beberapa waktu yang lalu dia baru saja meminta maaf pada ku, tapi lihatlah sekarang semudah itu ia berubah. Ini kedua kalinya tangan itu menampar ku dengan alasan yang sama Laura.
Bisik-bisikan mulai terdengar di sekeliling ku, rasanya Dejavu aku seperti kembali pada masalalu, namun ini terasa lebih menyakitkan di saat sosok sosok yang ku anggap akan percaya padaku terlihat diam membeku, haha memangnya siapa yang akan percaya bahwa Laura sengaja melukai dirinya sendiri Samapi seperti itu, Walaupun kenyataannya memang begitu.
"Dasar Iblis, biadab Lo Fia!, Salah Laura apa sampe Lo segitu beraninya bikin dia celaka! Lo mau bunuh dia kaya Ceila iya hah!, Setan! gue nyesel punya adik kaya Lo!" Tamparan kedua yang tak hanya membuat pipiku kebas melainkan hatiku juga terasa terhimpit batu besar.
Seharusnya setelah semua itu aku tak perlu merasa sesakit ini dari awalpun Bang Fino memang telah membenciku tapi entah kenapa ini terasa begitu menusukku? Atau karena ada Bang Aksa dkk yang berdiri di sebrang ku tetapi mereka hanya terdiam membisu?, Atau karena aku yang ternyata selemah itu dengan makian kedua saudara ku?
"Kalo sampe terjadi apa apa sama Laura Lo liat aja jangan harap Lo denger kata maaf dari gue!" Kecaman itu terasa bagikan angin lalu aku tak peduli, tanpa maaf darimu pun hidupku takkan berubah! Rian sialan.
"Gak nyangka ya Zafia bisa sekejam itu"
"Padahal gue denger denger Laura udah gak gangguin dia lagi kok tega banget dia celakain Laura"
KAMU SEDANG MEMBACA
Q'N Zafia [Problem Twins]
Teen Fiction¹² November ²⁰²¹. "Jika kematian yang kalian harapkan semoga Tuhan mengabulkan" Dia tenggelam terlalu dalam dilubang luka yang mereka ciptakan. Dia tidak buta tidak juga tuli hanya saja dia terlalu naif bersikap seolah baik baik saja disaat torehan...