Sforzando

386 48 33
                                    

14

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

14.

"Kepiting! Kepiting!"

"Ohh―gajah! Ada belalainya, haha ...."

"Kelinci."

"Aku bahkan belum selesai?!"

"Doie, dari dulu kamu selalu bikin kelinci aku sampai hapal gerakan tanganmu. Nah, sekarang giliranku, ya."

"... Kok seram? Apa itu monster?"

"Coba tebak."

"Gorila?"

"Ini kamu kalau lagi marah."

"!!? YUTA KAMU―"

"Ahahaha―lihat?! Mirip sekali dengan yang barusan!"

Senter kecil melambung ke udara, terlepas dari tangan Kim Doyoung yang saat ini lebih tertarik menggelitiki pinggang sang kekasih daripada lanjut memainkan trik bayangan tangan. Senter itu mendarat di karpet bulu dalam keadaan menyala, menghasilkan bayang-bayang besar sepasang insan yang bergumul di ataa ranjang.

"Hahaha! Ampun ampun! Sayang~ sudah yaa aku minta maaf―AAKK DOIE!! Ahahahah!"

Meski Yuta memohon, Doyoung baru menarik tangannya setelah gelak histeris Yuta bercampur dengan rengekan putus asa. Tangan itu kemudian ia lingkarkan di bahu Yuta guna mendekap lelaki itu ke dadanya.

Sengal napas memenuhi kamar gelap gulita. Sesekali, suara cekikikan sepasang kekasih saling bersahutan menjelang sang alpha kembali tenang.

Malam terdiam. Semesta berderak pelan enggan mengganggu. Bahkan sinar rembulan yang menyusup masuk tampak malu-malu menyapa dua sejoli nan tengah saling mendekap mesra.

Doyoung menyisir surai jelaga itu dengan jemarinya yang panjang. Dalam hati masih terus memuji betapa lembut rambut itu serta betapa indah setiap sisi dari pria yang ia kencani. Tak peduli meski sudah dua tahun berpacaran, Kim Doyoung masih juga belum terbiasa. Dirinya masih terus dibuat jatuh cinta.

"Benar nih tidak apa-apa kamu menginap?" tanyanya.

Yuta mengangguk tanpa membuka netranya nan terkatup damai. Pipinya dengan nyaman menempel di dada sang beta.

"Hu'um, tidak apa. Kubilang pada mereka aku sedang mensintesis di lab. Tidak bisa ditinggal jadi harus bermalam."

Ciuman lembut pun ia daratkan di pucuk kepala sang alpha.

"Tapi sebaiknya jangan terlalu sering, ya, supaya mereka tidak makin curiga. Lagipula tidak enak terus merepotkan Jaehyun padahal dia juga sibuk."

Yuta tak menjawab. Anggukan kepalanya juga tak terasa. Lantas Doyoung mengernyit dan menunduk, menemukan kekasihnya bergeming dengan mata terpejam.

Pandora's Legacy [ Jaeyu ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang