Luka

577 49 57
                                    

20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20.

Terlepas dari pergelangan kaki yang dipasangi belat serta beberapa nyeri di tubuhnya, sejujurnya kondisi Yuta sudah baikan; akan tetapi, esoknya ia tetap saja dipindahkan ke kamar rawat. Jaehyun bersikukuh bahwa Yuta masih perlu beristirahat, dan alpha Jeong itu juga bersikukuh ingin ikut menemaninya di sini sampai Yuta diizinkan pulang.

Keras kepala, memang.

Nakasone Rino menjenguknya ketika Jaehyun sedang mengupas apel. Tentang yang terakhir itu kelihatan sekali kalau Jaehyun baru pertama kali. Dia memegang pisau dengan dahi berkerut dan bibir mencebik (gayanya saat serius) sementara Kun dengan sabar memberi instruksi.

Yuta yang melihat itu jadi geleng-geleng―meski sejujurnya takjub juga dibuat Jaehyun yang bisa langsung melakukannya dengan baik di percobaan pertama.

"Suamimu memotong apel sampai keringatan," desis Rino, mencuri pandang ke arah obyek gunjingan mereka dengan gaya lucunya.

Yuta yang membalas pelukan gurunya tersebut pun tak bisa untuk tidak terkekeh.

Meski tak dikatakan, sebenarnya Yuta senang sekali Rino jadi yang pertama menjenguk. Pembimbingnya inilah yang merawatnya beberapa tahun belakangan, menjadi tonggak utama penyokong kepercayaan dirinya. Rino telah menaungi Yuta dengan sayapnya ketika Yuta masih meragukan nilai yang ia punya. Rino mempercayai kemampuannya sebelum siapa pun melakukan itu.

"Aku tidak peduli apa kau alpha, beta, atau omega, dan tidak peduli pula mau kau datang dari keluarga mana atau apakah kau berdarah bangsawan. Bagiku, kau hanya Yuta. Yuta yang berdedikasi, jujur, dan berpotensi―dan kau sebagai dirimu ini sudah cukup. Aku akan tetap memarahimu kalau kau teledor, sih."

Mengetahui figur yang pernah mengatakan itu masih bersiaga di sisinya seperti ini, terang saja itu membuat hati Yuta merasa tenang.

Hari ini, wanita alpha tersebut tidak sendiri. Ia ditemani seorang omega asing yang kemudian dikenalkan sebagai asisten barunya.

"Ini Osaki Shotaro, murid kerabatku dari Jepang. Dia mulai ikut denganku sejak kau cuti."

Yuta menyalami pemuda penuh senyum itu. Kelihatan seperti anak baik ....

"Bahasa Koreanya belum lancar," jelas Rino ketika Shotaro malah kebingungan diajak berbasa-basi. Bibir Yuta lantas membulat, lalu dengan bahasa Jepang yang ia pelajari semasa kecil dari ibunya, Yuta kembali membuka percakapan.

Kunjungan mereka tidak lama, dan setelah Rino, datanglah ayah-ibu mertua Yuta bersama Jeong Sungchan. Saat itu, Jaehyun sedang menyuapkan apel ke bibirnya, membuat Yuta sedikit malu ditatapi ipar dan mertuanya. Mereka jelas terkejut melihat perlakuan sang pewaris Jeongsang terhadapnya, namun di samping itu juga ada kesan suka cita tertahan.

Tampaknya Jaehyun tidak bohong ketika bilang belum pernah berkencan. Reaksi keluarganya memang seperti baru pertama kali menyaksikan Jaehyun berinteraksi secara romantis dengan seseorang.

Pandora's Legacy [ Jaeyu ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang