25.
"Sebenarnya tidak aneh kalau Yunho-hyung menemui Dokter Yoo mengingat dia itu dokter pribadinya, tapi cek itu memang mencurigakan. Aku akan minta seseorang menyelidikinya nanti," tandas Jaehyun sambil meloloskan tangannya ke dalam lengan jas.
Sejenak sang alpha berputar-putar di depan cermin walk in closet-nya, memastikan tampilannya sudah rapi sebelum menghadap Yuta yang masih menyelami pikiran sendiri. Jemari pria pirang itu asyik memainkan bros serigala, padahal dari matanya terlihat pikirannya entah di mana. Pasti tidak jauh-jauh dari Yunho, tebak Jaehyun.
"Yuta."
Sepasang mata jernih mengedip dan tersadar―kini beralih menatapnya penuh tanya.
"Ya?"
"Tolong pasangkan brosnya padaku."
Engsel otaknya berderit. Tiba-tiba macet.
Seketika dalam kepalanya muncul gambaran dirinya yang dengan mesra memasangkan bros di dada Jaehyun―entah mengapa harus tergambar nyaris berpelukan hingga sukses membuat matanya membola.
Secepat kilat, Yuta lempar bros tersebut ke atas meja seakan benda itu menyetrumnya.
"... Pasang sendiri saja. Kenapa jadi aku?"
"'Kan kau yang pegang."
"Sudah tidak?"
"Yuta," sang alpha mendekat. Ditatapnya mata Yuta lekat-lekat. "Tolong, pasangkan padaku ...."
"Stop di sana," Yuta memperingatkan dengan telunjuk mengacung. Sirine di kepalanya mulai berdering sementara matanya bingung hendak menatap ke mana. Tolonglah, Jaehyun terlalu dekat!
Satu-satunya pria yang dapat disalahkan atas kekacauan detak jantungnya ini pun mengambil bros serigala lalu meletakkannya di tangan Yuta. Kemudian, dengan ringan, ia arahkan tangan itu menyentuh dadanya.
"Please?" pintanya dengan wajah memohon. Sementara Yuta melongo.
Tuhan, apa yang salah dengan kepala anak ini?! Kenapa dia tiba-tiba bersikap berani ketika mereka sedang diburu waktu. Yuta 'kan, jadi panik mau melakukan apa pun!
Jelas, wajah sang alpha dengan cepat menjadi merah semerah-merahnya.
Tidak, tidak. Dia tidak boleh begini. Toh tinggal pasang saja, 'kan? Dia cukup melakukannya dengan tenang. Ini juga bisa jadi pembuktian kepada dirinya sendiri bahwa ia takkan mudah dipalingkan.
Jadi dengan enggan Yuta turuti juga kemauan sang pewaris meski perasaannya gugup tak keruan. Dalam hati, Yuta mencoba tak terlalu memikirkan ini, meyakinkan dirinya bahwa ia akhirnya mau hanya karena mereka sedang buru-buru. Iya. Namun Yuta telanjur panik, sehingga ia juga tak paham kenapa malah menarik jas Jaehyun mendekat ketika ia harusnya cukup memasangkan bros itu baik-baik. Dan lihat apa jadinya sekarang: dirinya jadi terjepit di antara meja rias dan tubuh Jaehyun yang terhuyung maju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandora's Legacy [ Jaeyu ]
FanfictionKalau jadi Pandora dan tahu itu hanya bawa petaka, apa kau akan tetap buka kotaknya? . Alpha pewaris takhta klan Jeong sedang terjepit dalam posisi sulit. Entah selanjutnya serangan datang dari mana, ia pun tak tahu. Satu-satunya jalan keluar adalah...