Petunjuk

284 37 17
                                    

(Note: I'm really sorry for the super late update! Karena ini update pertama setelah beberapa lama, jadi aku publish dua chapter sekaligus ya. Selamat membaca guyss<3)

.

Quick recap chapter sebelumnya . . .

Karena suatu kesalahpahaman, Jaehyun dan Yuta bertengkar. Jaehyun yang pergi sendirian ke bar untuk menjernihkan pikiran tanpa disadari malah dijebak dengan inducer. Untunglah di tengah rut Jaehyun berhasil pulang tepat waktu, dan berkat kepala dingin Yuta, akhirnya menyelesaikan kesalahpahaman itu. Mereka bahu-membahu mengatasi semua masalah di rapat direksi serta di pesta ulang tahun ketua klan, dan di ujung hari bersepakat untuk maju melawan musuh dalam perebutan takhta.

Sementara itu, di Chicago, Johnny secara kebetulan melihat dokter pribadi Jeong Yunho sedang bersama gembong narkoba terkenal. Taeil kemudian menemukan informasi bahwa dokter tersebut melakukan pembelian inducer belum lama ini. Semua kebetulan tersebut mungkin mengandung arti tertentu, tetapi bukankah ini terlalu mudah?

 Semua kebetulan tersebut mungkin mengandung arti tertentu, tetapi bukankah ini terlalu mudah?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

33.

Pada saat Doyoung dipersilakan masuk, tuannya diketemukan sedang berbincang di telepon dengan suara berbisik-bisik. Beberapa kata seperti "obat", "transaksi", dan "kesaksian" sempat didengarnya; semua tanpa sengaja ketika ia merapikan folder-folder di rak sesuai tanggung jawabnya sebagai asisten. Barulah kata-kata itu bermakna sesuatu bagi Doyoung ketika ia mengambil jubah sang alpha dan melangkah ke sisinya, berdiri dengan cuping telinga terbuka lebar menyerap isi percakapan―sementara tatapannya yang datar mengebor sisi kepala Johnny Suh seolah kebosanan.

Johnny melirik sang beta dan menjadi ragu-ragu untuk melanjutkan pembicaraan di telepon, tapi akhirnya menghela napas, menekan ujung rokok yang ia isap ke asbak lalu menyambung diskusi.

'Yang terjadi maka terjadilah,' pikirnya.

"Begitulah, obat yang dibeli Dokter Yoo dari kartel itu memang inducer, tapi dia ngotot bilang itu untuk kepentingan penelitian. Rekening, kaubilang? Tidak ada sama sekali. Pembayaran dilakukan secara bertahap dengan uang tunai dan diserahkan langsung di Amerika, yang menurutku justru mencurigakan karena kenapa begitu berhati-hati hanya demi bahan riset? Betul, ini pasti untuk menutupi keterlibatan seseorang. Sayangnya kami tidak dapat bukti."

Sang alpha menganggukkan kepala berambut ash blue itu beberapa kali menyimak penuturan suara lain di seberang. Suara seorang pria. Namun apa tepatnya perkataannya, hal itu gagal Doyoung tangkap.

"Yah, sekarang cuma bisa mewanti-wanti dia supaya lebih waspada terhadap orang itu," sahut Johnny disertai embusan napas sedikit lelah. "Aku mengandalkanmu untuk itu ya, Winwin."

Obrolan berakhir di sana. Johnny Suh menarik napas bersamaan dengan dijauhkannya pesawat telepon dari telinga. Doyoung melihat itu sebagai aba-aba, dan lantas maju selangkah untuk membantu Johnny memasang jubah.

Pandora's Legacy [ Jaeyu ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang