Bahala

323 39 77
                                    

36

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

36.

Proyek pembangunan itu berupa gedung yang dibangun melebar dengan sayap di sisi kiri dan kanan. Strukturnya terdiri dari empat lantai, berdiri di atas tonggak-tonggak raksasa meski saat ini masih belum dilengkapi dinding. Crane menjulang di sebelah kanan dan sedang beroperasi.

Dari sisi depan, Jeong Jaehyun mengamati lahan terik di sekitarnya dengan dahi berkerut. Semua tampak normal, para pekerja pun sibuk melakukan tugas masing-masing. Namun sesuatu yang bercokol di benaknya ini masih tak sudi berhenti mengganggu.

"Tetap di dekatku," bisiknya. "Aku tidak tahu apa, tapi sesuatu yang buruk akan terjadi."

Hanya Yuta yang dapat mendengarnya saat itu. Alhasil alpha pirang tersebut menatapnya heran, karena setelah meneliti sekitar, baginya tak ada apa pun yang terkesan mencurigakan.

"Dari mana kau tahu?"

"Intuisiku."

"Intuisimu?"

"Dia selalu tajam."

Yuta masih terpaku menatap paras resah Jaehyun untuk beberapa lama.

"Kalau begitu bukankah sebaiknya kita batalkan saja?" usul si pirang, merasakan keresahannya sendiri perlahan tumbuh. Namun Jaehyun menggeleng menjawabnya tanpa menengok.

"Jika terus sembunyi, kita selamanya hanya akan jalan di tempat," ia mengembuskan napas. "Setidaknya kita membawa banyak bodyguard. Kita akan lakukan ini dengan cepat maka mestinya kita akan baik-baik saja, jadi tolong jangan jauh-jauh dariku."

"... Baiklah," ujar Yuta kemudian. Nadanya kurang meyakinkan.

Dan memang sejak Jaehyun menyebutkan itu, Yuta akui ia jadi sedikit paranoid. Matanya tak mau berhenti bergulir awas ke sana dan kemari. Telah dicobanya menaruh perhatian pada kalimat-kalimat kepala proyek yang memandu mereka mengitari lokasi, namun percuma. Tetap saja usaha itu gagal.

Jaehyun bilang, intuisinya selalu kuat ....

Sejak lama, Yuta selalu meyakini bahwa intuisi bukanlah kemampuan yang tak dapat dijelaskan. Ia memegang pendapat teguh bahwa manusia-manusia dengan intuisi yang terlatih itu pada dasarnya dianugerahi kepekaan luar biasa. Itulah sebabnya mereka mampu mendeteksi hal yang luput dari pengamatan orang lain, meski seperti halnya Jaehyun, pemilik bakat itu sering kali tidak benar-benar tahu apa yang mereka ketahui.

Jaehyun pasti sudah menyadari sesuatu ... entah itu kehadiran seseorang yang ia kenal, atau pekerja yang tidak berada di tempat semestinya. Tetapi apa tepatnya?

Sepasang matanya yang cemas terus mencari dengan panik.

Lantaran tidak fokus, pada suatu ketika tubuh Yuta pun tanpa sengaja membentur punggung Jaehyun yang berjalan di depan. Pria pirang tersebut terkesiap. Tak disangkanya lelaki yang bersurai kelam akan secara tiba-tiba melambatkan langkah.

Pandora's Legacy [ Jaeyu ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang