Arkan tersenyum ramah dengan membawa tumpukan undangan ditangannya. Pria itu memberikan undangan pesta ulang tahunnya saat bertemu dengan siswa atau siswi yang bersalipan dengannya. Entah yang dirinya kenal atau tidak, yang terpenting ia menyamaratakan semua orang.
Arkan juga tak yakin jika semuanya akan hadir, tapi jika semua hadir pun tak masalah baginya karena Arkan sudah menyiapkan pesta ini dengan sangat matang.
Bagi Arkan pesta ulang tahun kali ini spesial. Selain karena Arkan sebentar lagi akan lulus, ia juga akan menyatakan perasaannya pada seorang gadis untuk pertama kalinya.
Untuk teman-teman satu kamarnya, sudah Arkan bagikan terlebih dulu undangannya, tentu saja termasuk Rega. Sedangkan orang yang wajib mendapatkan undangannya justru tidak terlihat sejak tadi.
Akhirnya Arkan mengalah, pria itu berjalan ke kelas Adik kelasnya. Yang tak lain adalah kelas Vera. Arkan tersenyum puas saat melihat keberadaan Vera. Ternyata gadis itu tengah mengobrol bersama teman-temannya dibangku sambil ditemani camilan ringan dan minuman dingin yang sudah mengotori meja.
"Aku cari kalian ditempat makan siang gak ada," ucap Arkan yang tinggal beberapa langkah lagi sudah berada dihadapan Vera dan teman-temannya.
"Lagi diet Kak," jawab Dela membuat Arkan terkekeh.
"Diet kok ngemil," canda Arkan yang sudah mendudukkan dirinya dikursi yang baru saja ia geser agar berada didekat mereka.
"Kak Arkan ngapain disini?" tanya Vera yang sebenarnya tak nyaman dengan kehadiran Arkan didekatnya.
"Emang gak boleh?"
"Emang Kak Arkan gak malu ngumpulnya sama cewek-cewek?"
Arkan diam. Jujur ia malu dengan ucapan Vera. Benar, laki-laki normal mana yang selalu nimbrung bersama perempuan. Apalagi perempuan itu adalah Adik kelasnya.
"Vera apaan sih kok dibuat serius banget," kata Ria berusaha mencairkan suasana.
"Hehe maaf ya ganggu waktunya. Aku ke sini cuman mau ngasih ini," Arkan menyerahkan empat surat undangan pesta ulang tahunnya yang langsung diterima oleh Elsa.
"Kita semua harus dateng?" tanya Elsa memastikan sambil melihat-lihat undangannya.
"Wajib dong!"
"Eem-- Ya udah kalau gitu aku balik ke kelasku dulu ya," pamit Arkan yang dibalas anggukan oleh Elsa, Ria, dan Dela. Kecuali Vera yang hanya menundukkan kepalanya sambil mengemil jajanan yang ada dihadapannya.
.......Sore ini disalah satu kamar asrama putri. Elsa, Ria, dan Dela sibuk mencari baju yang akan mereka pakai untuk pesta ulang tahun Arkan nanti malam. Sedangkan Vera tak ada persiapan sama sekali.
Justru saat ini Vera tengah merebahkan tubuhnya dikasur sambil memainkan ponsel miliknya yang menampilkan video atau foto pria tampan.
Vera bukan selingkuh dari Rega atau menyukai pria lain. Wanita itu hanya sedikit cuci mata, ia juga perlu hiburan agar tidak stres. Vera manusia normal yang suka lihat pria tampan meskipun disekitarnya banyak pria tampan.
"Ver," panggil Ria menatap temannya yang sama sekali tak peduli dengan keadaan sekitarnya.
"Ya?" saut Vera tanpa menoleh ke arah Ria.
"Gak milih baju?"
"Nggak"
"Aku pilihin ya?"
"Terserah," balas Vera malas.
.....
Malam ini beda dari malam-malam biasanya. Jika biasanya para siswa dan siswi akan memilih mengistirahatkan tubuhnya dikamar asrama. Kali ini mereka dibuat sibuk mempersiapkan diri sebaik mungkin agar bisa menjadi pusat perhatian dipesta ulang tahun dari salah satu siswa disekolah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGATHAN [END]
RomanceTerperangkap dalam trauma masa lalu membuatnya menjadi sosok yang sangat tertutup dan tak tersentuh. Tujuan hidupnya hanya belajar dan memperoleh nilai bagus. Ejekan para siswa yang mengatainya sebagai homo, sombong, ambis, dan lain-lain tak pernah...