"Jaga diri kalian baik-baik disana, sebelum kami menyusul," pesan Ibu Rega setelah Rega dan Vera menyaliminya.
"Iya Bu," jawab Rega membuat Ibunya tersenyum tipis.
"Kamu jangan kelelahan, jangan lupa minum susu, dan harus nurut sama Rega," pesan Mama Vera diangguki paham oleh Vera.
Disaat para Ibu sedang memberikan nasihat pada anaknya, para Ayah memilih diam sambil memperhatikan perpisahan mereka.
Rega menggandeng tangan Vera saat mereka mulai berjalan meninggalkan orang tua mereka menuju ke pesawat.
Sampai dikursi mereka, Rega mempersilahkan Vera untuk duduk terlebih dahulu disamping kaca jendela sedangkan dirinya disampingnya.
"Kak Rega dulu aja," kata Vera digelengi oleh Rega.
"Kamu aja, nanti kalau ketiduran biar kepalanya gak jatuh," tolak Rega membuat Vera menurut pasrah karena nyatanya ia memang sering ketiduran saat perjalanan.
"Gunanya pundaknya Kak Rega buat apa coba," gumam Vera yang masih bisa didengar jelas oleh Rega.
"Ya kalau jatuhnya ke pundak saya, kalau disisi yang sebelah sana gimana? Yang ada jatuh sebadan kamu," balas Rega membuat Vera diam. Pria itu seperti tak ingin kalah dengan siapapun.
Ternyata perkataan Rega benar, terbukti baru beberapa menit mereka berada didalam pesawat dan Vera sudah tertidur.
Dengan perlahan Rega memindahkan kepala Vera agar menyender pada pundaknya lalu merapihkan rambut yang menutupi wajahnya.
Cup...
Rega mengecup singkat kepala Vera lalu tersenyum tipis sebelum kembali membuka buku tebalnya sebagai kesibukan.Tak...
Buku yang sebelumnya berada dipegangan Rega terjatuh saat tiba-tiba kepalanya pusing dan pandangannya menjadi kabur.Rega berusaha tenang dan tidak bergerak agar tidak menganggu tidur Vera. Rega menarik nafas berulang kali dengan tangan yang memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri.
......Setelah sampai, mereka langsung menuju apartement yang sudah disediakan oleh Ayah Rega bersama dengan sopir yang juga sudah diperintahkan oleh Ayah Rega untuk menjemput dan membantu mereka saat sudah sampai dibandara.
"Laper nggak? Kita berhenti ditempat makan dulu?" tanya Rega sambil mengelus kepala Vera yang masih menyender padanya sejak masuk ke dalam mobil. Kantuk Vera belum hilang, tapi matanya sulit dipejamkan kembali.
"Heum? Ke apartement dulu aja. Aku masih ngantuk dan belum laper," jawab Vera membuat Rega tersenyum lalu mengangguk paham.
"Yaudah tidur dulu aja," kata Rega menepuk-nepuk pelan kepala Vera.
Sampainya diapartemen, Rega berusaha membangunkan Vera yang kembali tertidur. Sebenarnya Rega tak tega dan ingin menggendong wanita itu. Tapi Rega takut jika tiba-tiba kakinya lemas dan berakhir menjatuhkan tubuh Vera, apalagi wanita itu sedang berbadan dua, Rega tak mau mengambil resiko tersebut.
"Vera bangun, kita sudah sampai," Rega menepuk pelan pundak Vera untuk membangunkannya.
"Udah sampai ya Kak?" tanya Vera yang masih setengah sadar diangguki oleh Rega.
"Iya, tidurnya bisa dilanjut didalam. Sekarang kita turun dulu dari mobil," kata Rega membuat Vera mengangguk lalu menegakkan tubuhnya yang semula bersenderan pada tubuh Rega.
Mereka masuk berdua diikuti oleh orang suruhan yang diminta membawakan barang-barang mereka masuk ke dalam apartement.
"please put it here," kata Rega meminta orang itu untuk meletakkan barang bawaannya disamping nakas kecil dekat pintu masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGATHAN [END]
RomansaTerperangkap dalam trauma masa lalu membuatnya menjadi sosok yang sangat tertutup dan tak tersentuh. Tujuan hidupnya hanya belajar dan memperoleh nilai bagus. Ejekan para siswa yang mengatainya sebagai homo, sombong, ambis, dan lain-lain tak pernah...