Vera mengerjapkan matanya saat dirinya terbangun. Vera melirik sekitar, ia merasa ada yang berbeda. Ini bukanlah kamar asramanya. Dan tunggu-- Kenapa dirinya tak menggunakan pakaian?
Vera langsung menyibak selimut yang ia kenakan dan tanpa sadar langsung berdiri, alhasil dirinya langsung terjatuh saat merasakan sakit dibagian bawahnya.
Vera memejamkan matanya sambil meringis pelan, saat merasakan perih diarea bawahnya. Sayup-sayup Vera mendengar gemericik air yang berasal dari kamar mandi. Vera langsung membuka matanya kala dirinya menyadari sesuatu. Vera menoleh ke kasurnya kembali.
Astaga...! Sekarang Vera baru teringat semua kejadian yang ia lewati tadi malam. Lalu dimana Rega sekarang?
"Apa Kak Rega lagi mandi?" gumam Vera yang mulai mengenakan pakaiannya kembali.
Selesai menggunakan pakaiannya, Vera berusaha berdiri untuk berjalan ke kamar mandi.
TOK..TOK..TOK..
"Kak Rega..."
"Kak?"
"Kak Rega ada didalam?"
Merasa tidak mendapatkan jawaban, Vera mencoba membuka pintunya yang ternyata tidak terkunci.
"Kak-- Aaaa!!.."
Vera langsung mendudukkan dirinya dengan tangan yang menutup mulutnya tak percaya.
Pemandangan macam apa yang ada dihadapannya saat ini? Apa Suaminya baru saja melakukan percobaan bunuh diri?
Perlahan Vera mulai mendekati tubuh Rega yang sudah memucat. Mungkin karena terlalu lama berada didalam air, bahkan warna air didalam bathub sudah berwarna merah. Vera meringis saat melihat pergelangan tangan Rega yang tersayat dan masih mengeluarkan banyak darah.
Vera berusaha keras mengeluarkan Rega dari dalam bathub dengan susah payah. Setelah berhasil mengeluarkan tubuh Rega dari dalam bathub, Vera langsung berlari ke dalam untuk mencari ponselnya dan menghubungi ambulance.
Usai menghubungi ambulance, Vera kembali ke kamar mandi sambil membawa pakaian kering dan tebal serta handuk untuk Suaminya yang sudah tergeletak tak berdaya.
"Kak Rega bangun Kak--" mata Vera sudah berkaca-kaca melihat tubuh Rega yang memucat.
Vera memakaikan pakaian ditubuh Rega sambil sesekali mengelap air matanya yang sudah meluncur bebas.
"Hiks-- Bangun Kak"
Vera menampar pipi Rega dengan kasar. Berharap pria itu segera bangun, tapi apalah daya Suaminya itu masih setia memejamkan matanya. Untungnya masih bernapas.
Vera melirik ke pergelangan tangan Rega yang sudah ia ikat dengan kain agar darahnya berhenti mengalir. Apa sebenarnya yang terjadi? Apa yang membuat Rega menyakiti dirinya sampai seperti ini? Mungkinkah ini semua karenanya?
Disaat Vera tengah sibuk memikirkan dugaan-dugaan yang ada diotaknya, suara bel terdengar dari luar kamar.
Vera keluar kemudian mempersilahkan orang-orang dari rumah sakit membawa tubuh Rega untuk dibawa ke ambulance sebelum dihantar ke rumah sakit.
Vera mengikuti tubuh Suaminya yang dibawa pihak rumah sakit dan ikut naik ke dalam ambulance.
Diperjalanan Vera menghubungi keluarga Rega. Meski Vera takut jika keluarga Rega salah paham padanya, tapi Vera tetap harus memberitahukan keadaan anak mereka.
Jarak rumah sakit yang lebih dekat dengan rumah orang tua Rega membuat orang tuanya tiba lebih dulu dibanding ambulance yang membawa Rega.
Ibu Rega langsung menangis begitu melihat keadaan anaknya, sedangkan Ayah Rega hanya diam sambil menenangkan Istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGATHAN [END]
RomansaTerperangkap dalam trauma masa lalu membuatnya menjadi sosok yang sangat tertutup dan tak tersentuh. Tujuan hidupnya hanya belajar dan memperoleh nilai bagus. Ejekan para siswa yang mengatainya sebagai homo, sombong, ambis, dan lain-lain tak pernah...