#28. Mereka Tahu

1.7K 107 5
                                    

Seorang gadis berusia tiga belas tahun yang baru saja masuk SMP menatap kagum ke arah lantai atas dimana salah seorang Kakak kelasnya berdiri dipinggir pembatas sambil membaca buku ditangannya seorang diri.

Jika diperhatikan pria itu selalu menyendiri, entah karena tidak suka keramaian atau karena tak memiliki teman. Yang jelas ketampanan sosok Kakak kelasnya itu berhasil menarik perhatiannya.

Karena rasa penasarannya dan rasa ingin mendekatkan diri lebih besar daripada rasa malunya, gadis itu mencoba menyapa Kakak kelasnya itu saat pulang sekolah dengan cara menghadangnya.

"Kak boleh tau namanya?" tanyanya dengan senyuman terbaiknya menatap pria dihadapannya yang terlihat terkejut.

"Rega," singkat pria itu menjawab pertanyaannya.

"Kak Rega, Em-- boleh minta nomor telepon Kakak?"

"Maaf," Rega ingin melewati Adik kelasnya itu, tapi tangannya dicekal dari belakang. Hal itu tentu membuat Rega secara spontan menarik kasar tangannya.

Rega langsung berlari saat tubuhnya sudah mulai bergetar tanpa memedulikan Adik kelasnya yang menatapnya kebingungan.

Sejak hari itu, tanpa Rega sadari Adik kelasnya itu selalu menguntitnya dan mengetahui semua hal tentangnya yang tidak diketahui banyak orang. Hingga saat SMA Rega baru sadar jika dia telah diuntit oleh Adik kelasnya.
......

"Buk, izin ke toilet," kata Vera yang sudah berdiri dari tempat duduknya sambil mengangkat tangannya meminta izin.

"Ya baiklah, jangan lama-lama ya" balas Guru itu mengizinkan.

Vera mengangguk paham dan langsung keluar kelas tanpa banyak bicara. Sampai didepan kelas, Vera langsung berlari karena sudah tak tahan menahan mual yang sudah ia tahan selama lebih dari setengah jam didalam kelas.

Vera keluar dari toilet begitu merasa lebih baik, tapi diluar ia melihat Ria tengah mencuci tangan disalah satu wastafel yang ada diluar toilet siswi.

"Ternyata yang muntah-muntah tadi kamu toh Ver? Aku kira siapa," kata Ria membuat Vera tersenyum kikuk.

"Hehe iya, gak tau lagi gak enak badan ini. Lah kamu kenapa ke toilet?" tanya balik Vera.

"Hem? Oh aku tadi cuman kencing aja. Kamu kalau sakit kenapa gak ke uks aja?"

"Gak papa kok, mungkin cuman lagi gak enak aja pencernaan aku," ucap Vera kembali melangkah untuk meninggalkan toilet sebelum ucapan Ria menghentikan langkahnya.

"Kamu gak hamil kan?"

DEG...
Tubuh Vera tiba-tiba menegang. Tangannya berkeringat dingin karena gugup, mulutnya rasanya langsung kering dan kelu untuk menjawab, tapi ia harus menjawab untuk menghilangkan kecurigaan temannya.

"Hahaha gak mungkinlah. Ada-ada aja kamu, udahlah ayok balik ke kelas sebelum dimarah Buk Susi," elak Vera sebelum melangkah keluar meninggalkan Ria yang masih belum puas dengan jawaban temannya.

Saat Vera sampai dikelas ternyata sudah jam istirahat dan Guru sudah keluar dari kelasnya. Vera berjalan menemui Elsa dan Dela yang tengah asik memperbincangkan sesuatu.

"Kalian ngetawain apa?" tanya Vera ikut bergabung dengan kedua temannya.

"Nih, foto SMP nya si Elsa," kata Dela menyodorkan layar ponselnya sambil mengusap matanya yang berair karena terus tertawa.

Vera mengamati foto itu lumayan lama sampai mendapat teguran dari Elsa.

"Kenapa Ver?" tanya Elsa membuat Vera tersenyum lalu menggeleng pelan.

REGATHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang