#16. Kawan/Lawan?

2K 100 2
                                    

Hari-hari sudah berlalu dan gosip tentang foto Vera dihotel pun sudah tidak dibicarakan lagi. Terlebih karena Guru juga sudah memperingati mereka untuk tidak menghakimi Vera.

Sedangkan Vera sendiri hanya diam tanpa mengeluarkan bantahan atau perlawanan sama sekali saat para siswi mengoloknya, alhasil semuanya jadi bosan sendiri dan melanjutkan kegiatan mereka masing-masing tanpa memedulikan berita yang sudah berjamur itu.

Lain dengan Vera yang bisa kembali tersenyum bersama teman-temannya. Rega kini justru merasa tak memiliki teman sama sekali. Pria itu memang sudah biasa hidup sendiri tapi dirinya merasa sedikit terasingkan saat teman-teman yang sekamar dengannya saling bercanda, sedangkan dirinya hanya diam sambil membaca buku-buku tebal yang setiap hari ia pinjam diperpustakaan sebelum pulang sekolah.

Bahkan Arkan, satu-satunya siswa yang mau mengajak Rega berbicara kini sama sekali tak menganggap keberadaannya. Arkan justru selalu buang muka setiap kali bertatapan dengan Rega, ia bahkan selalu menghindar ketika Rega ada disekitarnya.

Seperti biasa, setiap pulang sekolah Rega akan memilih mampir ke perpustakaan untuk membaca dan meminjam buku baru. Terkadang Rega juga sampai pergi keluar sekolah jika sekolah belum membeli buku baru, karena hampir semua buku diperpustakaan sudah Rega baca.

Beruntungnya sekolah selalu membeli buku baru setiap satu tahun sekali atau enam bulan sekali. Hal itu sekolah lakukan agar murid-muridnya tidak ketinggalan jaman dan sering berkunjung ke perpustakaan. Padahal nyatanya hanya beberapa saja yang berkunjung. Yang berkunjung mungkin penikmat novel seperti anak perempuan atau yang tak bisa lepas dari buku seperti Rega. Buku-buku yang lama? Pihak sekolah memilih untuk mendonasikannya pada anak-anak yang tidak bisa bersekolah.

Rega yang tengah membaca merasa terusik saat mendengar suara para siswi tengah berbincang dan tertawa dengan temannya.

"Tolong jangan berisik," peringat Rega tanpa menoleh sedikitpun.

Keadaan perpustakaan saat ini memang sepi, dan mungkin hanya tinggal Rega yang masih berada diperpustakaan sebelum sekerumpulan wanita itu datang.

"Maaf Kak," ucap salah satu diantara mereka membuat Rega mendongak karena merasa tak asing dengan suaranya.

Benar dugaan Rega, jika wanita yang baru saja meminta maaf adalah Istrinya dan yang ribut tadi teman-temannya.

Rega melirik ke arah salah satu teman Vera yang terlihat tak asing. Rega merasa pernah bertemu dengan wanita itu, tapi dimana?

Terdiam cukup lama untuk mengingat sosok yang bersama Istrinya saat ini, Rega tak sadar jika mereka saat ini sudah berjalan menuju rak buku bagian novel.

Setelah mengingat wanita itu, Rega membuka ponselnya lalu mengirimkan chat pada Vera yang tengah sibuk mencari novel keluaran terbaru.
.......

Ting...

Suara notif pesan masuk dari ponsel milik Vera membuat wanita itu merogoh ponselnya dari dalam saku

Kak Rega

Nanti jangan langsung pulang
Kamu pulangnya terakhiran saja
Saya mau ngomong sesuatu sama kamu.

Iya kak

Vera kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku rok sekolahnya setelah menjawab pesan dari Rega. Wanita itu kembali melanjutkan kegiatannya untuk mencari buku bersama teman-temannya yang sudah mendapatkan novel mereka.

"Kalian duluan aja, aku masih ada urusan," ucap Vera pada teman-temannya yang tengah menunggunya memilih buku yang akan dipinjam.

REGATHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang