Flashback....
Seorang anak laki-laki berusia dua belas tahun berdiri didepan gerbang sekolahnya, sedang menunggu jemputan Ayah atau Ibunya yang tak kunjung datang.
Sampai tiba-tiba ada mobil berhenti dihadapannya lalu keluar seorang wanita yang mungkin seumuran dengan Ibunya.
"Rega'kan?" tanyanya memastikan dengan senyuman manisnya sambil mengelus pipi anak laki-laki itu.
"Iya Tante," jawab polos Rega menatap wanita yang belum pernah ia temui.
"Ayok ikut Tante, tadi Ayah kamu minta tolong ke Tante buat jemput kamu," ajaknya menggandeng tangan Rega.
"Kenapa Ayah gak jemput sendiri?"
"Ayah kamu lagi ada kerjaan penting dikantornya"
Rega hanya mengangguk dan ikut dengan wanita yang tak ia kenal itu untuk masuk ke dalam mobil.
Diperjalanan Rega tertidur, hingga ia baru membuka matanya kala seseorang menepuk pipinya.
Saat Rega sudah sepenuhnya sadar dan membuka matanya, ia sangat terkejut saat mengetahui dirinya duduk dikursi dengan tangan dan kaki terikat.
"Tante?--" lirih Rega menatap bingung wanita yang tadi siang menjemputnya pulang.
Bukannya menjawab, wanita itu justru tersenyum ke arah Rega dengan tangan yang sudah meraba-raba wajah dan tubuh Rega dengan sangat aneh.
Rega yang merasa geli hanya bisa menggeliat saat wanita seumuran Ibunya itu menyentuh kemaluannya.
"Kau sangat mirip dengan Ayahmu," gumam wanita itu dengan senyum mengerihkan, menatap Rega yang sudah ketakutan.
Wanita itu berjalan ke dalam lalu kembali dihadapan Rega sambil membawa gelas berisi minuman.
"Kau mau minum?" tanyanya sambil mengelus pelan pipi Rega.
Tanpa ragu Rega mengangguk karena dirinya memang sudah sangat kehausan.
Wanita itu segera memberikan minuman yang ada ditangannya, ia tersenyum miring saat anak laki-laki dihadapannya menenggak habis minum yang ia minumkan ke mulut anak itu menggunakan tangannya, karena tangan Rega sengaja ia ikat agar tidak bisa kabur.
Tak lama Rega menggeliat tak tenang. Anak itu terus menggumamkan kata panas, sedangkan wanita dihadapannya hanya menampilkan senyuman puas.
"Tante panas--" gumam Rega menatap wanita itu.
Bukannya menolong, wanita itu justru bermain-main dikemaluan Rega sampai membuat anak itu frustasi lalu menjenturkan kepalanya ke belakang berulang kali hingga kepalanya berdarah.
Wanita itu semakin senang melihat reaksi Rega yang malah menyakiti dirinya sendiri. Akhirnya wanita itu memiliki ide, ia membawa sebuah pisau kecil lalu menggoreskannya secara perlahan ditubuh mulus anak laki-laki dihadapannya yang sudah lemas dan penuh dengan keringat.
"Aku akan menuntuskanmu sebulan lagi hm?" bisiknya dengan nada sangat menggoda, nada yang seharusnya tidak ia ucapkan pada seorang anak yang baru berusia dua belas tahun.
Selama sebulan, hampir setiap hari Rega selalu mengalami hal yang sama. Hingga bulan berikutnya wanita yang ia panggil Tante itu mulai nekat.
Tante itu mengajaknya bermain dengan cara melepaskan semua baju dan melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh orang dewasa.
Pelecehan yang diberikan oleh wanita itu saja sudah berhasil membuat Rega trauma. Tapi yang wanita itu lakukan berikutnya benar-benar membuat anak dua belas tahun itu rasanya sudah tak ingin hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGATHAN [END]
RomanceTerperangkap dalam trauma masa lalu membuatnya menjadi sosok yang sangat tertutup dan tak tersentuh. Tujuan hidupnya hanya belajar dan memperoleh nilai bagus. Ejekan para siswa yang mengatainya sebagai homo, sombong, ambis, dan lain-lain tak pernah...