#26. Ya, Dia Masih Hidup

1.8K 102 2
                                    

+62************

Lo yang udah fitnah Rega?

~Foto~

Berita itu akan kesebar kalo lo gak mau mengakui kesalahan lo.

Tubuh Arkan menegang ditempat setelah mendapatkan pesan tersebut. Ia gelisah menerima ancaman orang yang baru saja mengiriminya pesan.

Arkan menatap ke arah Rega yang masih santai membaca buku, ia yakin bukan Rega yang mengiriminya pesan. Lantas siapa orang yang tau masa kelamnya itu? Mungkinkah fans-fans Rega yang tak terima dengan berita fitnahan tentangnya? Dan orang yang terakhir mencari gara-gara dengan Rega adalah dirinya, tentu orang lain berpikir Arkan lah orang dibalik semua ini.
......

Sedangkan disalah satu kamar asrama putri. Empat orang sahabat berkumpul menikmati camilan dengan pandangan fokus ke ponsel masing-masing.

Vera tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya, hal itu membuat ketiga temannya menoleh ke arahnya.

"Mau kemana lagi Ver?" tanya Elsa mengingat Vera yang akhir-akhir ini sering keluar kamar asrama tanpa ajak-ajak.

"Mau ke toilet bentar," jawab Vera sebelum melanjutkan langkahnya.

Sampainya ditoilet, Vera menghidupkan kran dan juga musik dengan volume full.

"Ver ngapain ngidupin musik kenceng banget sih?!" teriak Dela.

Teriakan temannya tak Vera jawab, wanita itu memilih melanjutkan muntahnya saat perutnya terus merasa mual dengan kepala pusing hingga membuat wajahnya pucat.

"Hah--" desah pelan Vera setelah mengelap mulutnya. Ia terduduk lemas sambil memegangi perutnya. Rasa mual dan pusingnya masih ada, tapi keinginan untuk muntah lagi sudah hilang.

"Kamu tumben rewel sayang. Mau minta apa? Jangan gini ya saat Ibu sekolah nanti," gumamnya pelan sambil mengusap perutnya sendiri.

Cukup lama Vera ada ditoilet, hingga ia keluar saat dirasa sudah membaik. Vera langsung melangkahkan kakinya menuju ke tempat tidurnya sebelum membaringkan tubuhnya yang masih lemas.

"Habis ngapain?" tanya Ria yang kini sudah duduk disamping Vera, tepatnya dipinggiran kasur.

"Habis buang air besar. Hehe maaf ya," bohong Vera menjawab Ria.

"Pasti mencret ya?" tebak asal Dela yang diberi geplakan oleh Elsa.

"Kamu pucet lho, yakin gak papa? Takutnya gangguan pencernaan," tanya Elsa khawatir.

Vera tersenyum lalu menggeleng pelan. "Aku gakpapa, cuman tadi agak susah keluar. Udahlah, aku malu, mau tidur aja," jawaban Vera membuat teman-temannya tertawa.

"Ngapain malu? Biasanya juga malu-maluin," saut Ria sebelum berdiri dari tempat duduknya untuk kembali nimbrung dengan Elsa dan Dela, membiarkan Vera untuk beristirahat.

Vera melirik ke arah teman-temannya lalu kembali mengusap perutnya sebelum memejamkan matanya menuju alam mimpi, padahal jam masih menunjukkan pukul 19.30.
.......

Pagi ini Rega sekolah seperti biasa tanpa memedulikan tatapan siswa siswi yang menatapnya dengan berbagai tatapan. Hingga saat akan masuk kelas, langkahnya terhenti kala seorang Guru menegurnya.

"Rega"

Rega membalikkan badannya saat merasa namanya dipanggil.

"Ya Pak?" sopan Rega menatap Guru yang baru saja memanggilnya.

"Nanti saat istirahat tolong temui Bapak dikantor," pinta Guru tersebut dengan nada sopan.

"Baik Pak," jawab Rega setelah menganggukkan kepalanya, sedangkan Guru tadi kembali berjalan setelah menepuk pelan pundak Rega.

REGATHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang