#21. Membunuhnya?

1.9K 114 0
                                    

Saat ini Vera tengah berada disalah satu apotek yang lumayan jauh dari rumah Rega.

Akhir pekan menjadi kesempatan bagi Vera untuk membuktikan kecemasannya selama beberapa hari ini.

"Ini Kak barangnya," ramah penjaga apotek memberikan barang yang Vera minta.

"Iya terimakasih"

Vera segera mengambil barang yang ia beli setelah membayarnya, perempuan itu buru-buru berjalan menjauh dari tempat itu sebelum bertemu seseorang yang tak ia harapkan, contohnya seperti teman sekolahnya.

Sampainya dirumah, Vera dikejutkan dengan sosok yang kini tengah berdiri tegap didepan pintu, tepat dihadapannya sebelum dirinya berniat masuk rumah.

Vera kira hari ini Rega kerja. Tapi apa ini? Pria itu kini tengah berdiri dihadapannya dengan tampang datar.

"Kak Rega nggak kerja?" tanya Vera pelan.

"Nggak, kamu habis darimana?" Rega bertanya balik dengan mata tertuju pada kantong plastik berwarna hitam yang ada ditangan Vera.

"Nggak kemana-mana, tadi cuman beli sabun muka yang udah habis," bohong Vera berusaha tak terlihat gugup dihadapan Rega.

Rega hanya menganggukkan kepalanya lalu kembali masuk ke dalam rumah diikuti Vera yang mengekor dibelakangnya.

Sampai didalam rumah, Rega mendudukkan dirinya disofa sambil membaca buku tebal miliknya kembali.

"Kak Rega mau dibikinin kopi?" tawar Vera membuat Rega menoleh ke arahnya.

"Boleh, tapi jangan terlalu manis," Vera mengangguk lalu segera menuju ke dapur setelah meletakkan barang yang ia beli ditempat yang aman.

Selesai membuatkan kopi untuk Rega, Vera berjalan menemui pria itu sambil membawa nampan berisi kopi dan juga beberapa camilan.

"Ini Kak kopinya"

"Ya, letakkan disitu saja"

Setelah meletakkan nampan tersebut Vera kembali ke kamarnya dan meninggalkan Rega yang sebenarnya sudah mencurigai sesuatu.

Rega sadar jika ada sesuatu yang Vera tutupi. Hal itu terlihat jelas saat dirinya memergoki Vera keluar tanpa sepengetahuannya, apalagi Istrinya itu terlihat terkejut mengetahui keberadaannya.

"Apa dia sudah menyadari keberadaannya?" gumam pelan Rega.
......

Sampai dikamar tidur, Vera segera mengambil dan membawa barang yang ia beli tadi masuk ke dalam kamar mandi.

Vera memejamkan matanya guna menahan kegugupan dan keraguaannya saat ini. Vera harus bisa! Ia harus bisa membuktikannya hari ini juga.

Setelah buang air kecil dan meletakkannya diwadah kecil, dengan tangan sedikit gemetar Vera mengambil barang yang ia beli lalu membukanya.

Vera menaruh benda berbentuk pipih kecil memanjang itu ke dalam air kencingnya. Vera menunggu hasilnya sambil memejamkan matanya selama beberapa menit, hingga pada akhirnya wanita itu membuka matanya lalu perlahan mulai mengambil benda tersebut.

DEEG...
Vera tak terlalu terkejut dengan hasilnya, tapi dirinya belum siap mendapatkan ini semua, dan ia yakin jika Rega juga tak menginginkan kehadiran makhluk kecil yang ada dirahimnya saat ini.

"Aku harus gimana," gumam Vera sambil mengigit bibir bawahnya hingga memerah.

Vera memutuskan keluar dari kamar mandi lalu mengistirahatkan tubuhnya sejenak setelah mendapat fakta mengejutkan barusan, tapi hal itu sepertinya tak tercapai saat dirinya melihat sosok pria tengah duduk ditempat tidurnya sambil membaca buku tebalnya.

REGATHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang