#20. Arkan Sayang Mama

1.9K 112 0
                                    

"MAMA PUNYA AKU!!"

"AAKKH....!!!"

Teriak seorang anak yang baru berusia sebelas tahun dengan tangan kanan memegang pisau sedangkan tangan kiri memegang pistol. Kedua tangannya sudah berlumuran darah, tapi tak ada rasa takut atau penyesalan dari sorot matanya.

Seorang wanita yang ada dipojok ruangan hanya bisa terdiam dengan tubuh bergetar ketakutan melihat pemandangan mengerihkan dihadapannya. Suami dan kedua anak tirinya meninggal tepat dihadapannya.

Anak laki-laki itu menjatuhkan kedua barang yang ia pegang lalu berjalan mendekati Ibunya yang menatapnya dengan tatapan ketakutan.

"Mama cuman milik Arkan sama Papa. Iyakan Ma?"
.....

CEKLEK....

Seorang pria membuka matanya saat mendengar seseorang membuka pintu kamarnya, pendengarannya yang tajam membuatnya jadi susah tidur dan langsung terbangun begitu mendengar suara sekecil apapun itu.

"Papa kira kamu sudah tidur," ucap pria paruh baya berjalan mendekati tempat tidur putranya.

"Arkan, kamu kemarin kenapa pergi ke Dokter?"

Arkan mendudukkan dirinya saat Papanya melontarkan pertanyaan kepadanya. "Arkan gakpapa Pa," elaknya tak berani menatap mata pria dihadapannya.

Pria paruh baya itu terlihat menghela napas lalu tersenyum tipis sambil mengelus kepala putra sematawayangnya.

"Apapun yang terjadi kamu tetap anak Papa," ucapnya berusaha memberikan semangat.

Beda halnya dengan Arkan yang justru tersenyum kecut mendengarkan ungkapan Ayahnya. Selalu saja Ayahnya itu menutup mata dan telinga meski mengetahui semuanya.

Perlahan Arkan mendongak lalu menatap mata sosok pria yang selalu ada disisinya dan selalu membelanya apapun yang terjadi.

"Meski anak Papa seorang monster?"
........

"Em-- teman-teman"

Elsa, Dela, dan Ria menoleh ke arah Vera yang tiba-tiba membuka pembicaraan lalu cengengesan tidak jelas.

"Kalian dari SMP mana sebelum masuk SMA?" tanya Vera serius, tapi lain dengan teman-temannya yang menganggap pertanyaan itu hanya pertanyaan tak penting.

"Eh beneran aku tanya ini!" kesal Vera merasa tak diperhatikan.

Elsa kembali menoleh ke arah Vera dengan malas. "Pertanyaanmu tuh gak penting Ver," jawabnya malas membuat Vera mengerucutkan bibirnya kesal.

Padahal niat Vera ingin tahu siapa musuhnya yang sebenarnya. Kemarin Vera menemukan beberapa foto Rega yang sepertinya diambil secara diam-diam saat pria itu masih dibangku SMP.

Siapa diantara ketiga temannya yang juga menyukai Rega? Apakah tindakan yang wanita itu lakukan sama nekatnya dengan apa yang dilakukan Arkan padanya, atau lebih tepatnya orang itu sampai menjadi penguntit Rega.

Entahlah, yang jelas Vera masih tidak menyangka jika salah satu diantara mereka adalah pengagum Suaminya sejak lama.

Saat sedang sibuk dengan pikirannya, mata Vera tak sengaja berpapasan dengan Rega yang baru saja masuk kantin. Vera sempat terkejut melihat kehadiran Rega, bukankah pria itu seharusnya masih beristirahat dirumah? Lantas kenapa malah berkeliaran dikantin dengan seragam sekolahnya.

Saat Rega menoleh, ia tak sengaja saling bertatapan dengan Vera yang juga tengah melihat ke arahnya. Wanita itu dengan cepat memutuskan tatapan mereka lalu pura-pura melanjutkan makannya yang tertunda.

REGATHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang