43. A3; Hilang Dan Pergi

491 52 4
                                    

43. Hilang Dan Pergi.

Seminggu Kemudian...

"Al, Abang Mau Pergi Dulu Ya?"

"Kemana Bang? Rapih Amat." Tanya Aldi lalu terkekeh. Keadaan cowok itu sedikit membaik dari sebelumnya.

Ashraff tersenyum kearah Aldi yang duduk Bersandar Di kepala Ranjang Rumah Sakit. "Hari ini, Rian Sama Ghina Ada Acara Pernikahan."

Aldi langsung menghentikan Aktivitas tawanya. Cowok itu menatap Ashraff lekat, "Abang Serius Mau datang?"

Ashraff mengangguk, kuat. "kan Abang Yang Suruh Mereka Nikah, Masa Abang Enggak Dateng, Sih?" Disusul Tawa Kecil dari Ashraff.

Aldi menghela napas, berat.

"Yaudah, Kalo Gitu Abang Duluan Ya, Al? Abang tadi Udah telpon Rio Sama Beberapa Temen Lo Buat Datang, nemenin Al disini."

Aldi mengangguk, ia menatap kepergian punggung Tegap Ashraff. Aldi Sangat Tahu, Abangnya Pasti sangat Tertekan dengan keadaan saat ini.

"BOS AL YANG PALING GANTENG!" Seru teman-teman Aldi dari luar Ruangan. Aldi tersenyum saat mereka masuk kedalam.

Mereka melakukan tos Ala mereka, sebentar. "Gimana keadaan, Lo?" Tanya Samuel.

"Puji Tuhan, Baik."

"Tapi ... Aurora Enggak." Lanjut Aldi.

Alvaro yang ikut bersama Anak inti Calveras mendekat dan mengusap-usap Pundak Aldi, memberikan kekuatan.

"Ro? Lo ikut?" Tanya Aldi kaget.

Alvaro mengangguk dan tersenyum. "Masa Sahabat Kesayangan Varo Sakit, Varo Enggak Nemenin?"

Mereka semua Terkekeh bersama Membuat Ruangan mereka menjadi Terasa Ramai. Rio Tersenyum Bangga melihat keduanya yang kembali Akur.

"Gua Seneng, Kita kembali Akur dan Bareng-bareng lagi."

Alvaro dan Aldi mengangguk, setuju. Mereka menempelkan kening mereka berdua, keduanya tersenyum satu sama lain.

"Gua Bakal Jagain Aila, Adik Lo Al."

"Makasih ya Bang Varo. Tapi, Dia Adik Lo Juga."

"Iya. Lo Juga Adek Gua." Kekeh Alvaro.

"CIE, ADA KAKAK ADEK YANG TERPISAH NIH" Goda Galang.

Alvaro dan Aldi menoleh. "Gua cuman Beda Sehari Sama Alvaro."

Alvaro menyentil kening Aldi. "Tapi Gua Lahir lebih dulu, Walaupun Cuma Beda Sehari."

"Iya iya, Abang Alvaro."



"Sayang. Lihat tuh," Algra membuka gorden disebelah. Mereka tengah berada di ruangan bersalin, menunggu kelahiran Anak kedua Seorang Algra Sagara Dan Asyie Sagara.

Asyie Menoleh, mendapati Liona dan Bram di Ranjang sebelahnya. Perempuan Itu terkekeh, geli. Algra menatap sinis kearah keduanya lalu menutup Gorden dengan kasar.

"Nanti Anak Kamu Gedenya Bareng Sama Anak Musuh Kamu, Sayang." Celetuk Asyie.

"Mom, Mommy. Adiknya Ashraff Cowok Apa Cewek?" Tanya seorang Anak Lelaki Empat Tahun yang berada dibawah Algra.

Algra mengangkat Ashraff dan menggendongnya. Algra menatap gemas Kearah Ashraff. "Katanya Dokter kemungkinan Adek Jagoan Itu Cowok."

"YEAY YEAY! ASHRAFF PUNYA TEMEN!"

ASHALA; A3 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang