20. Sebuah Mimpi.
Aila dan Aldi berjalan kearah lapangan basket yang Aldi maksud. Disana mereka mendapati Ashraff dan Rian Yang sudah bermain lebih dulu.
"Mau ikut main, Kah?" Tanya Aldi melirik kaki Aila.
"Iya Bang"
"Yakin? Kakinya udah sehat beneran?"
"Iya, nih liat," Aila loncat-loncat ditempatnya dengan semangat. Aldi yang melihat itu tersenyum kecil.
"Bang," panggil Aldi membuat kedua cowok jangkung itu menoleh dan menatap Aldi dan Aila yang berjalan mendekat.
"Ala mau ikut main katanya!"
Rian dan Ashraff mendekat, Mereka mengobrol sebentar dipinggir lapangan. "Ala mau diajarin main basket!" Ujar Aila, melipat kedua tangannya didepan dada.
"Iya nanti kita bertiga ajarin!"
"Sekarang, emang enggak bisa bang?"
"Kita Mau main dulu, boleh ya?"
"Yaudah, Ala tungguin disini ya!"
"Oke," mereka bertiga tersenyum senang lalu mulai bermain. Siapa yang lebih banyak memasukkan bola kedalam Ring ialah pemenangnya.
Aila tersenyum tipis melihat ketiga cowok jangkung itu. Mereka sangat tampan saat sedang Olahraga begini. Ah, Aila jadi mengingat Arkan, kapten basket SMA Dharmawangsa waktu itu Ketika diajak Alvaro menontonnya.
Berbicara soal Alvaro, Sudah Pasti Aila Sangat Rindu dengan cowok itu. Sudah beberapa hari ini, gadis itu mematikan handphonenya, ia tidak tahu apakah Alvaro mencarinya atau tidak.
Jika tidak Aila bisa memaklumi. cowok itu memiliki urusan sendiri dan bahkan Aila tidak terlalu banyak berharap untuk dicari olehnya, menyadari dirinya sendiri bukanlah manusia yang penting dihidup Alvaro.
"Tukang Urut Ganteng, Aila Kangen ....,"
Aila menggeleng, tidak mau Bersedih. "Bang udahan mainnya!"
"Bentar lagi La!"
"Abang, katanya mau ngajarin Ala!"
"Iya habis ini, ya cantik!"
"Ah, lama banget, daritadi bentar Bentar!"
"Dahlah, enggak usah main! Ala ngambek aja!"
Aila menopang dagunya, menatap Ketiga Cowok jangkung yang Masih Asik bermain basket. Ashraff, Aldi dan Rian. Mereka terlihat sangat menikmati olahraga pagi ini.
"La, Maaf!"
"La, Udahan Ngambeknya!" Lirih Ashraff.
"Iya, Ayo main!" Ajak Rian bersemangat yang mendapat anggukan kepala dari Aldi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASHALA; A3 [END]
Novela JuvenilBagaimana Rasanya Memiliki Abang Seorang Psikopat dan Seorang Ketua Gangster? Setiap harinya Bahkan Aila Harus Siap Sedia Mengobati dan membersihkan Luka Luka Ditubuh Abangnya Akibat Berkelahi. Tetapi, Kehadiran Aila itu Justru Membuat Ashraff dan A...