45. A3; Buku Diary?

407 41 1
                                    

46. Buku Diary?

Aldi Membuka Halaman Pertama Buku Diary Aurora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aldi Membuka Halaman Pertama Buku Diary Aurora. Aldi tersenyum kecil membaca tulisan yang gadis itu tulis di halaman pertama.

Ini Diary Punya Aurora

Buku ini Cuma Ada Satu Didunia.

Ahaha Becanda

Aldi kemudian membuka Halaman Kedua Diary itu.

Enggak ada yang Boleh Baca Atau Nanti Aurora Laporin Ganteng!

Aldi Membuka Halaman selanjutnya.

~ Awal Pertemuan
Cantik dengan Ganteng;

Aku, Aurora. Kala Itu Aku Sedang Belajar Naik Sepeda tetapi Aku tidak kunjung bisa. Aku selalu meminta diajarkan oleh Mami dan Papi. Namun, Mereka Selalu Sibuk Dengan urusan Mereka, jadinya Aku memilih untuk belajar seorang diri.

Setiap Sore, Aku Selalu Belajar dan Belajar mengendarai Benda Beroda Dua ini. Sering kali, Aku terjatuh. Tetapi, Tidak Apa. Aku tersenyum tipis lalu bersemangat kembali.

Hari itu tanggal 1 Oktober. Ketika Aku Sedang terjatuh dari atas Sepeda, Aku Mendengar Suara Tawa seseorang yang begitu besar dan menggelar.

"WOY, GOBLOK BANGET SIH?! NAIK GITUAN DOANG ENDAK BISA!"

Aku Mengedarkan pandangan, mencari siapa pemilik Suara itu. Aku Langsung memicingkan mataku ketika Cowok itu makin menertawakanku. Dia, Berdiri di Balkon Kamarnya.

"JANGAN MENTANG-MENTANG BISA, JADI SEENAKNYA NGATAIN AURORA!" Balasku.

Dia Masih tetap tertawa.

"KENAPA KETAWA, EMANGNYA ADA YANG LUCU?" tanyaku berteriak.

Dia Terkekeh Membuat Matanya terlihat segaris dengan dua gingsul di kanan dan kiri yang menonjol. "ADA! LO LUCU!"

Aku berdecak, sebal. Aku melipat kedua tanganku didepan dada.

Tiba-tiba Cowok menyebalkan itu menghentikan tawanya. Aku menatapnya, Dia tersenyum manis. "BESOK SORE, KALO AL UDAH SEMBUH AL AJARIN NAIK ITU!"

Dia langsung berlari masuk kedalam kamarnya. Sedangkan Aku Masih berdiam diri Menggerutu, kesal.

Aldi terisak. Ia masih mengingat kenangan itu, Aldi belum melupakannya. Belum bisa dan tidak akan Pernah bisa dilupakan.

"Aurora, Mau Al Ajarin Main Sepeda Lagi Enggak?" Ucap Aldi dengan suara bergetar. Meskipun begitu Aldi tetap memberanikan diri membaca halaman berikutnya.

~Diajarin Aldiano Main Sepeda tapi Malah berujung berantem;

Aku, Aurora. Kala itu Aku Melihat Seorang Yang Sepertinya Seumuran Denganku tengah berlari menghampiriku dan sepedaku.

ASHALA; A3 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang