Bagaimana Rasanya Memiliki Abang Seorang Psikopat dan Seorang Ketua Gangster?
Setiap harinya Bahkan Aila Harus Siap Sedia Mengobati dan membersihkan Luka Luka Ditubuh Abangnya Akibat Berkelahi.
Tetapi, Kehadiran Aila itu Justru Membuat Ashraff dan A...
Alvaro menatap lekat dua orang yang sedang berjalan bersama di koridor. Apakah itu Aila dan Leo? Alvaro tersenyum melihat Aila yang kembali berangkat sekolah, Ini adalah saat saat yang ditunggu olehnya.
"Aila?" Panggil Alvaro.
Aila menghentikan langkahnya, mendengar namanya dipanggil oleh Alvaro. Aila menatap Leo, menyuruh cowok itu untuk Duluan. Leo menurut, cowok itu meninggalkan Aila bersama Alvaro.
Aila membuka maskernya dan tersenyum. "Kak Varo Apakabar?"
Alvaro tak menjawab, cowok itu langsung memeluk Aila erat. Aila terpaku, cewek itu terdiam beberapa saat. "kak Varo kangen Aila."
Mendengar itu, Aila membalas pelukan Alvaro, cewek itu mengusap lembut punggung Alvaro. "Aila juga kangen banget sama kak Varo!"
Alvaro tersenyum, "tadinya kalo Aila hari ini belum berangkat, pulang sekolah Nanti kak Varo niatnya mau samperin Aila."
Aila melepaskan pelukannya, ia menatap Alvaro. "Emang tau alamatnya?"
"Yaudah kalo gitu, Aila duluan ya Kak?" Aila tersenyum manis, cewek itu kembali memakai masker dan melenggang pergi.
Alvaro membalikkan tubuhnya, menatap punggung Aila yang mulai menghilang akibat gadis itu menuruni tangga. Alvaro menatap Aila dari atas koridor, Cewek itu masuk kedalam sebuah mobil.
"Ngapa Lo? Ngeliatin Adek Gua, Ya?" Tanya Aldi. Alvaro menoleh, menatap Aldi dan inti Calveras lainnya.
"Adek Lo Milik Gua!" Bisik Alvaro, Cowok itu berjalan meninggalkan Aldi yang mengepalkan tangannya kuat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
* * * *
Hari ini Adalah hari Minggu, Seperti biasa Ashraff Aldi dan Aila akan beribadah dengan semestinya. Mereka berangkat bersama naik mobil Ashraff. Selayaknya asisten, Rian selalu ikut kemana-mana.
"Ghina, nanti jangan Aneh-aneh ya! Dimobil aja sama Rian!" Suruh Ashraff.
"Iya Sayang."
Sesampainya Disana, mereka dengan khusyuk beribadah. Ashraff dan Aldi menundukkan kepalanya, merasa sedari tadi diperhatikan oleh Cewek-cewek di dalam Gereja.