27. A3; Back To School

437 57 21
                                    

27. Back To School

Aila memutar tubuhnya di depan cermin besar. Gadis itu memandangi dirinya yang Sudah kembali terbalut seragam sekolah. Aila tersenyum. "Yes Akhirnya."

Seseorang duduk dipinggir Kasur sambil memakai sepatu, melirik Aila dengan geli. Sepertinya hari ini Aila benar-benar bahagia. Aldi beranjak, cowok itu mendekat kearah adiknya.

"Bahagia banget sih,"

Aila membalikkan badannya, ia langsung memeluk Aldi. "Makasih, udah bujuk Bang Ash."

Aldi mengangguk, kecil. Cowok itu melepaskan pelukannya, ia menatap Aila. "Udah telat La, Ayo cepetan!"

"Eh iya," Aila meraih masker dan topi lalu memakainya. Tidak lupa, Aila juga memakai Jaket pemberian Aldi waktu itu. Ashraff dan Aldi yang menyuruhnya, Aila hanya menurut.

Tidak apa Aila disuruh memakai begini, asalkan dirinya bisa bersekolah.  "Ayo Bang!" Ajak Aila.

Aldi mengangguk, mereka turun menggunakan lift yang tersedia Di Apartemen. Mereka berangkat bersama, sebab Ashraff belum juga Pulang ke apartemen setelah mengatakan ingin pergi ke klub tadi malam.

Aila mengambil helm yang Aldi sodorkan padanya. "Tumben ngasih helm, biasanya Enggak!" Sindir Aila.

Aldi hanya diam tidak menanggapi. Cowok itu menghidupkan motornya dan menuju ke SMA GALAKSI bersama Aila. Sesampainya disekolah, Aldi berdecak.

Aila turun dari motor Aldi, Aldi menstandardkan motornya di depan gerbang sekolah. Cowok itu menarik tangan Aila membawanya ke belakang sekolah.

Aila menatap tembok tinggi didepannya, ia memicingkan matanya menatap Aldi. "Bang, Jangan bilang kita naik sini!"

"Kenapa emangnya?" Tanya Aldi.

"Aila Enggak mau ah, nanti jatuh!"

"Enggak akan. Udah Ala naik keatas pundak Abang!" Suruh Aldi, sudah berjongkok dibawah.

Aila menggeleng, "Nanti kalo ketahuan Guru Gimana, Bang?"

"Ya Kena Hukum lah!"

Aila ikut berjongkok di samping Aldi, ia menopang dagunya dan menatap Aldi yang menatapnya bengong.

"La, ngapain ikutan jongkok?"

"Ala Enggak mau kena hukuman."

"Yaudah, Ala disini aja. Biar Abang yang masuk Sendiri!" Aldi berdiri, Aila juga ikut berdiri. Cewek itu menahan tangan Aldi yang akan memanjat tembok.

"Yaudah, Ala mau manjat tapi Abang jangan liat ya,"

Aldi mengerutkan dahinya, "Liat apa?"

Aila berdecak, Aldi yang tiba-tiba Mengerti langsung Terkekeh melihatnya. Apa-apaan adiknya ini?

Aldi meraih pipi gadis itu, lalu mencubitnya pelan. "Gila Aja, Ala kan Adek Abang. Enggak mungkin Lah, Abang Gituin Ala!"

Aila tersenyum kecil, gadis itu menunduk malu. Aldi kembali berjongkok, membiarkan Aila naik keatas pundaknya.

Masih dengan Aila di pundaknya, Aldi mencoba berdiri, Membantu Aila naik keatas tembok. Aila memegang kuat atas tembok, ia berpindah posisi.

"Udah Bang," jelas Aila, cewek itu duduk diatas tembok. Aldi tersenyum lega. Cowok itu mengambil tasnya dan naik keatas tembok dengan mudah, Aila membuka mulutnya lebar.

"Panic, kok bisa-bisanya Bang Al Enggak jatuh?"

"Jadi maunya Abang Jatuh?"

Aila Menggeleng dan terkekeh. Aldi loncat dari atas tembok kebawah tanah, membuat Aila lagi lagi kaget. Apakah cowok itu sudah biasa melakukan ini?

ASHALA; A3 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang