24. Membunuh.
Ini adalah hari terakhir Ashraff dan Rian berada di Pulau Sumatra, lebih tepatnya di Kota Jambi.
Ashraff menatap malas sepasang kekasih yang sedang merayakan hari Anniversary jadian mereka. Apakah dia datang kesini hanya untuk menjadi penonton keuwuan Rian dan Yesa?
Seharusnya Ashraff pulang lebih awal saja, Meninggalkan Rian sendirian disini. Ashraff sangat malas jika sudah begini, ia Rindu dengan Ghina kekasihnya.
"Ekhem, Kayaknya ada yang panas Ya beb." Goda Rian, melirik Ashraff yang sedari tadi hanya diam. Yesa, pacar Rian itu terkekeh.
"Mulut Lo, Yan. Gua bakar nanti." Sinis Ashraff.
"Hm. Beb, Kamu Cantik banget Hari ini." Rian mencium kening Yesa, lama. Ia sengaja melakukan itu didepan Ashraff, sahabatnya.
Jujur, Rian ingin balas dendam kepada cowok itu karena sering uwu-uwuan bersama Ghina didepannya.
"Beb Akhirnya kita bisa ketemu, Enggak LDR an lagi."
Yesa mengangguk dan tersenyum. "Iya Beb, Akhirnya."
"Alay." Umpat Ashraff.
"Tapi Kasihan banget ya, beb. Masa si Ashraff udah LDR beda agama sekarang LDR beda pulau." Sindir Rian.
"Rian Anak ngen, Rian Anak Babi,"
Rian terkekeh. "Ash, Diskon lah, satu hari lagi Baliknya!" Rayu Rian, ia belum mau kembali ke Bandung. Ia ingin disini, di Jambi bersama Yesa.
"Iya, kalo bisa selama-lamanya aja enggak usah balik Lo!"
"Halah, Entar Lo kangen lagi"
Ashraff berdecih, "Gua tinggal Cari pengganti elo, Yan. Yang lebih berbobot!"
"Emang Lo kira gua enggak berbobot?"
"Gua pengen cari yang lebih aja,"
"Ih Si Bos, jangan gitu!" Nyalang Rian. "Yaudah, Hari ini kita pulang ke Bandung!" Ucapnya malas.
"Beb, Jangan Nakal ya," Rian menatap Yesa.
"Emangnya, Kamu!"
"Iya bener-bener deng si Rianjing satu ini. Padahal siapa yang nakal coba!"
"Ashraff,"
Ashraff berdecak, "Nanti Malem Sebagai penutupan cariin orang ya, Yan!"
CtassshAshraff menebas kepala seseorang yang menjadi korbannya malam ini. Seperti katanya tadi siang, sebagai penutupan Rian mencarikan dua orang untuk menjadi korban Ashraff.
Selama Ashraff membunuh, Rian bertugas menjaga sekitar. Cowok itu akan menjadi asisten Ashraff saat membunuh dan akan menjadi teman Ashraff dihari-hari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASHALA; A3 [END]
Novela JuvenilBagaimana Rasanya Memiliki Abang Seorang Psikopat dan Seorang Ketua Gangster? Setiap harinya Bahkan Aila Harus Siap Sedia Mengobati dan membersihkan Luka Luka Ditubuh Abangnya Akibat Berkelahi. Tetapi, Kehadiran Aila itu Justru Membuat Ashraff dan A...