19. A3; Game?

536 70 2
                                        

19. Game?

Ashraff memutuskan untuk berangkat ke kampus hari ini. Aila yang menyuruhnya, Gadis itu tidak mau Ashraff terus-terusan menjaganya dan meninggalkan Kelasnya.

Beruntungnya, Ada Aldi di apartemen. cowok itu bilang, ia tidak ingin masuk sekolah hari ini akibat kejadian kemarin yang membuatnya Gagal menghabisi nyawa anak Warlocks.

Ashraff menyusuri koridor kampus Bersama Rian. Rian tersenyum senang, Melihat Ashraff kembali ke kampus. Pasalnya, jika sedang ada kelas ia bosan sekali tidak ada yang bisa diganggu olehnya.

Ashraff tersentak kaget, saat tubuhnya tiba-tiba ditarik begitu saja. Ashraff membalikkan tubuhnya, cowok itu menautkan alisnya menatap Mantannya berada didepan dirinya sekarang.

"Oh nyariin Rian?" Tanya Ashraff Langsung, cowok itu mendorong tubuh Rian mendekat kearah Mantannya.

Rian menahan kakinya dan menggerem Tubuhnya Agar tidak menabrak gadis didepannya ini. Cewek itu berdecak menatap Rian, Ashraff kembali melanjutkan langkahnya. Cewek itu ingin mengejar, Tetapi dihalangi oleh Rian.

"Lo masa lalunya, Jangan harap bisa balik sama Ashraff, karena Ashraff udah liat masa depannya!"

Rian berlari, mengejar langkah Ashraff. "Ash, Tungguin!"

"Lah, kenapa enggak ditemenin?" Tanya Ashraff terkekeh.

"Kurang kerjaan,"

"Oiya, Yan. Seminggu lagi kita ada tugas di pulau Sumatera"

Rian Refleks memegang kedua pundak Ashraff, "serius Lo?"

Ashraff mengangguk, "YEAH!!" Pekik Rian Kesenangan.

"Ingat nanti pas disana jalanin tugas bukan pacaran aja!"

"Tenang aja, Ash! Pasti Beres kalo sama Rian mah!"

Ashraff mengangguk, percaya. Kedua cowok itu mempercepat langkahnya menuju kelas.

"Pagi Pak Dosen," sapa Rian dan Ashraff tersenyum Ramah.

"Telat lagi?" Tanya Dosen itu mendekat.

Ashraff melirik arlojinya, "Ah, telat lima menit doang pak,"

"Iya bener, tadi kita ke kamar mandi dulu pak. Coba kalo enggak, Pasti enggak bakal telat!" Alibi Rian.

Dosen itu menggeleng, heran. "Yaudah, Cepat Duduk ditempat kalian!" Ucapnya memaklumi.

"Telat teross," sindir Ghina pelan Yang masih terdengar oleh Ashraff dan Rian. "Bangun jam berapa emang?"

"Setengah delapan," jawab Rian.

"Gila Lo anjir, mentang-mentang kelas jam sembilan bangun setengah delapan,"

"Kalo bangun pagi-pagi ngapain juga, Sayang?" Kekeh Ashraff yang mendapat anggukan keras dari Rian.

"Kita kan bukan cewek Yang harus bangun pagi buat masak," tambah Rian.

Ghina menye-menye membuat Ashraff dan Rian terkekeh geli. Mereka fokus kembali pada penjelasan yang dosen berikan.

 Mereka fokus kembali pada penjelasan yang dosen berikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ASHALA; A3 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang