Syakila Putri P. (END)

38

Sementara di rooptof sekumpulan pemuda tampan saling menatap tajam, selepas kejadian di parkiran mereka memilih untuk bolos di tempat favorit mereka..

"Cuaca hari ini sangat cerah tapi kenapa aku merasa kedinginan.??" Ujar pemuda blasteran berbisik pada teman di samping nya.

Teman nya hanya menarik nafas berat tidak menyahut karna dia juga merasa tertekan dengan aura ke 4 pemuda yg ada di depan mereka Yaitu para bucin nya syakila putri.

"Len bisa kah kau mencair kan suasana di antara mereka.?? Ini sudah 10 menit mereka seperti itu.?" ia menunjuk memakai dagu pada ke 4 nya yg beraura gelap.

"Aku akan mentraktir mu selama 1 tahun, jika kau mampu mencair kan suasana di antara mereka.!?".

Penawaran sangat menggiur kan bagi darvin tapi melihat aura mereka seketika semangat nya menyusut ia benar² tidak berani menengahi para singa jantan itu.

"Maaf kawan... Aku lebih memilih menikmati rasa dingin nya.!!" Jawab nya cepat setelah melihat mereka.

"Beberapa hari lalu kau dan dia terjadi kesalah pahaman.?? kemaren malam kau membawa nya ke apart mu seakan kesalah pahaman kalian tidak pernah terjadi.?? Dan hari ini kau melibat kan dia di dalam masalah mu.??"
Sarkas Vito tajam

"Aku sudah pernah kata kan padamu. Kau harus menyelesai kan nya dulu agar dia tidak terseret dalam masalah mu.?? Sekarang dia sudah terlibat di dalam hubungan kalian.??" Suara Sem sangat dingin dengan mata menusuk menatap Keenan
Wajah Sem sudah memerah tanda nya ia lagi menahan marah sedari tadi apa lagi semua murid sedang menjelek kan gadis nya.

Keenan menghela nafas pelan ia menatap para sahabat nya, ia juga tidak suka gadis nya di jelek²an tetapi ini semua dia lakukan untuk menyingkir kan afril.

"Ini adalah cara menjatuh kan gadis itu... Aku ingin langsung menghabisi nya tapi dia tidak mengizin kan.!!" Ia mengepal kan tangan guna menyalur kan rasa kesal di dada nya.

"Lalu kesalah pahaman kalian waktu itu apa itu salah satu rencana kalian.??" Juno tidak paham yg di ucap kan Keenan

"Iya"

Mereka menghela nafas lega setelah mendengar gumaman keenan, mereka sangat tidak tega jika keenan terus membentak gadis mungil yg sudah mereka cap sebagai milik mereka...

Namun mereka juga merasa kesal saingan tidak jadi berkurang itu tanda nya mereka harus berusaha lagi..

"Sejak kapan kalian merencana kan semua nya .??" Vito sangat penasaran dengan itu.

"Di waktu kejadian pembully'an.!!!."

Flassback

Keenan mencoba memejam kan mata nya namun usaha nya sama sekali tidak memiliki hasil.

Setelah ia memberi tahu mamah nya tentang masalah yg dia hadapi ia sama sekali tidak bisa melupa kan wajah gadis nya yg menahan tangis, ucapan gadis itu membuat nya ragu dan bimbang..

Ia memang mencintai gadis itu tapi hati nya ragu untuk mempercayai siapa.??

"Aaarrrgghhtt..." Ia bangkit dari kasur nya dan mengambil jaket kulit juga kunci motor, pikiran nya di penuhi oleh wajah gadis itu yg menatap sendu.

Ketika ia keluar dari kamar samar² mendengar suara seorang gadis berbicara.
Keenan bingung mendengar suara itu karena di rumah nya tidak ada seorang gadis ...

Secara pelan ia berjalan menuju suara itu yg berbicara di balkon.
Di sana ia melihat seorang gadis berambut pirang berbicara secara angkuh kepada teman nya di telpon..