Jika saat ini dia berada di ruangan milik nya atau pesta ini diadakan di mansion nya, mungkin dia sudah maju ke depan membunuh parasit di hadapan gadis itu sekarang, ia benar² geram menyaksi kan orang yang dia suka di hina seperti sekarang...
Ingin sekali dia melindungi gadis mungil itu dari para lebah di sekitar nya, namun dia lebih memilih melihat dulu karna dari pengamatan nya gadis mungil itu sedikit pun tidak tertekan atau pun menampil kan wajah panik nya kala di rundung para tamu...
Senyum tipis terbit di bibir merah tua nya melihat wajah tenang milik gadis mungil itu,...
"Gadis ku tidak mungkin selemah itu.!!" Gumam nya seraya tersenyum mata hitam itu terus menatap mereka...
Pemuda di samping nya mengerut bingung melihat teman nya yg tersenyum sendirian, dia mengikuti arah kemana tatapan sahabat nya itu.
Mata nya membelalak melihat gadis mungil bersitegang dengan 3 gadis lain nya...
"Ka... Itu kan kekasih mu.?? Apa dia di ganggu gadis² itu.??" Ujar nya menunjuk gadis² itu.
"Kau gak mau nolong gitu.??" Lanjut nya. Lagi."Gadis pilihan ku gak akan selemah itu !!" Ucap nya mantap. Teman nya mengangguk mengiya kan karna dia sudah menyaksi kan masalah gadis itu terhadap teman Sekolah nya, dia tidak akan mengganggu jika tidak di ganggu duluan..
Di sisi lain...
Dua pemuda mati²an menahan diri agar tidak mendekat dan membongkar identitas adik nya, karna mereka ingat pesan papah nya untuk menjaga sang adik agar tidak di ketahui orang lain kalau anak perempuan nya sudah kembali...
Kedua pemuda itu sama² mengepal kan tangan mereka sabagai meredam amarah di diri nya...
Mata nya tak lepas dari beberapa gadis itu mereka akan terus melihat kalau sudah dalam bahaya mereka akan turun tangan...
Tidak jauh dari mereka juga ada seorang pemuda berwajah datar menatap para gadis itu dengan Mata membunuh nya, dia sangat benci dengan kelakuan ketiga gadis itu yang mengganggu gadis mungil yang dia suka..
"Jalang-jalang itu.." desis nya tajam..
Di tempat Keenan. Gea dan nita sudah kewalahan menahan Maura yang berniat melabrak ketiga gadis itu..
"Lepasin ge... Aku mau menghajar para benalu itu.. berani nya mereka menghina adik ku." Geram nya yang masih merontak
"Udah Ra tenang dulu... Kita lihat aja apa yang akan di lakukan Puput.!" Ucap Gea yang terus memegang tangan. Maura
"Iya Ra... Aku yakin Puput bisa mengatasi nya.!" Timpal Nita.
"Kita lihat saja... Gadis ku tidak akan mungkin hanya diam saat dia di ganggu.!!" Ujar Keenan dingin yang di angguki yang lain.
Di tempat kakek William..
"Vier... Kamu gak mau nolong pacar mu.??" Tanya tuan Andi
"Gak perlu Daddy kekasih ku gak selemah itu... Dia bisa mengatasi nya..!" Jawab nya tersenyum tipis...
"Hey dia sendirian di situ... Sedang kan musuh nya bertiga.??" Sanggah nya.
"Dia tak sepengecut Daddy.!!" Ujar nya.
Tuan Andi syok mendengar ucapan anak nya ia menatap tanpa berkedip melihat anak nya, hingga akhir nya mata nya berkaca-kaca..
"Huwaaa... Kau kejam sekali kepada Daddy mu.!!" Ia pun meringkuk di pangkuan nyonya widya.
"Ibu lihat lah cucumu sudah mengejek anak mu.!!" Adu nya kepada Widya.Nenek Widya hanya menggeleng melihat tingkah anak nya ini, cucunya lebih dewasa di banding anak nya ucapan suami nya kembali terngiang di benak wanita itu "vier sangat beda dengan Andi, apa mereka bukan anak dan ayah kandung.!" Nenek Widya menggeleng cepat mana mungkin mereka bukan anak kandung, proses kelahiran Sem selalu dia pantau,. Mungkin kepribadian cucunya karna tidak ada bimbingan dari sang mommy nya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Syakila Putri P. (END)
FantasiaKarya pertama... Kalo suka terima kasih kalau gak suka ya sudah😁😂