30

4.7K 379 17
                                    

Hey kalian lihat mereka sangat lah cocok.

Waoh panduan yg sangat menggemas kan

Cepat lah kapal ku berlayar

Mereka terlihat manis ya

Putri dan Keenan juga cocok kok

Iya prince Keenan dan tuan putri sangat lah cocok

Hey aku lebih suka putri dan Vito

Aku. Ngeship nya sama Sem

Uuhh mereka sangat manis

Dll

Bisikan dari siswa/i terus terdengar di sepanjang koridor menuju uks, Sem terus saja menggandeng tangan mungil milik putri dan putri juga tidak menepis nya dia cukup senang di gandeng pria tampan.

Sedang kan yg lain hanya mengikuti termasuk Vito dan Juno yg merasa kesal melihat tangan Sem menggandeng putri di tambah bisikan² dari para murid yg mendukung mereka..

Sampai lah mereka di uks mereka mengikuti putri masuk ke ruangan itu.

"Kalian keluar lah" ujar Ani

"Kenapa kami harus keluar.??" Tanya Vito bingung

"Karna aku ingin mengobati putri." Masih dengan sabar Ani menjelaskan nya.

"Yaa obati saja, kami tidak perlu keluar kan.??" Sem menyahuti tidak senang

"Kalian keluar lah." Maura cukup kesal melihat tingkah mereka yg kekanakan

"Kenapa.?"

Maura menghela nafas lelah sebelum menjawab "karna Puput akan membuka baju yg luka ada lah punggung nya.!!" Jelas Maura dengan senyum yg manis tapi menyeram kan bagi yg melihat nya.

Sontak saja wajah para pemuda itu menjadi merah karna malu, tanpa menjawab mereka cepat keluar menunggu  di depan ruangan itu.

"Buka baju mu." Ucap Maura datar

"Kak aku tidak apa² ini hanya luka kecil" Ujar putri takut²

"Jangan sok kuat kau. Ini terkena kuah panas kulit mu bukan terbuat dari baja." Maura melotot kesal pada gadis itu

Nona apa itu tidak sakit.?

Tentu saja sakit bodoh. Ini sangat perih aku takut kulit cantik ku melepuh. Hiks...

Saya kira anda tidak merasa kan sakit karna wajah anda biasa² saja tadi.

Dasar bodoh aku tidak mau orang melihat kelemahan ku. Kalau aku nangis di depan musuh sudah di pasti kan mereka akan senang.

Benar juga.

Bodoh di pelihara.

Melihat keterdiaman putri Maura merasa khawatir dengan hati-hati dia menyingkap seragam putri yg di punggung nya, di sana dia melihat kulit putih nya memerah ada bagian-bagian kecil yg melepuh,afril sangat niat mencelakai putri...

Maura sangat geram melihat nya untung saja luka itu di punggung kalau di tangan sudah pasti dia akan menghajar afril.

"Buka seragam mu put aku akan mengoles kan salep, ada sebagian kecil melepuh di sana.!?"

"Apa kau tidak merasa sakit put.?" Tanya Ani dengan nada khawatir

"Hiks... Hiks.. ini sangat sakit kak... Huaaaa. Sakit kak." Tangis putri akhir nya pecah di depan Ani dan maura.

Syakila Putri P. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang