56

2.7K 264 18
                                    

Setelah dari toilet putri dan Sem memilih menuju rooftop dari pada kekantin karna keinginan Sem untuk tidak ingin kekantin, biar yang lain tidak mengganggu nya berdua dengan putri...

Di perjalanan mereka berpas-pasan dengan Ani yang kebetulan ingin ke toilet..
Ani memutar mata nya malas melihat pasangan bucin itu dia bisa menebak jika sekarang putri tidak bisa di rebut jika sudah bersama para bucin nya..

"Ani kamu mau kemana.??" Tanya putri setelah mereka sudah dekat.

"Ketoilet.!!" Jawab nya singkat, putri hanya mengangguk mendengar jawaban Ani..

"Oh ya Ani.. di toilet ada lumpur Lapindo kamu tolong bersihin ya.!!" Ucap nya nyengir.

Ani mengerut kan dahi nya dengan ucapan putri ia tidak mengerti sama sekali sedang kan gadis itu sudah berlalu bersama Sem tanpa menjelas kan apa pun..

"Lumpur Lapindo.?? Memang ada di toilet.??" Gumam nya.
"Ah dasar bodoh kenapa juga aku mikirin nya.!!" Ujar nya lalu menuju ke toilet..

Ani membuka pintu toilet dengan pelan ia sedikit terperanjat melihat seorang gadis yg masih mematung di depan cermin dengan wajah memerah entah apa yg terjadi hingga gadis itu terlihat sedang marah...

Tanpa menghirau kan nya Ani masuk ke salah satu bilik toilet, 5 menit kemudian dia keluar namun gadis itu masih dengan posisi nya...

Ani melihat gadis itu dari ekor mata nya dapat dia lihat gadis itu sedang menahan kesal atau marah, dia bisa menebak kenapa gadis itu bisa semarah ini, tadi dia melihat putri dan Sem berjalan dari toilet itu arti nya ada kejadian yang tidak dia ketahui...

"Berhenti untuk merebut Sem karna kemampuan mu tidak lebih dari putri.!!" Ucap Ani dengan mata memperingati

Gadis itu menoleh ke arah Ani dengan mata menyalang marah.

"Jangan ikut campur.!!" Desis nya

"Heh... Kau tidak akan mampu merebut nya Sania.!!" Tekan Ani

Sania menghadap gadis di depan nya ini, tidak putri tidak sahabat nya membuat Sania kesal..

"Aku adalah orang yang di takdir kan bersama Sem bukan gadis kampung itu.!"

"Hahahaha.!!" Tawa Ani menggema di toilet itu.
"Kau sadar gak sih Sania... Jalan takdir mu sudah hancur.. dan kau tau siapa yg menghancurkan nya.???" Lanjut Ani

Sania terdiam menunggu kelanjutan Ani dan wajah cantik nya tersirat kebingungan disana... Dia bingung dengan ucapan Ani karna seakan Ani mengetahui kehidupan nya.

"Kau dan ibu mu sendiri.!!... 3 tahun lalu kau menghancur kan alur cerita mu sendiri Karlina Azhara.!!" Ujar Ani berbisik di telinga Sania.

Tubuh Sania membeku dia merasa seakan berada di kutub utara, jiwa nya seperti di keluarkan dengan paksa... Rasa takut dan cemas memenuhi hati nya kala Ani menyebut nama asli nya.. siapa gadis ini.?? Kenapa tahu nama ku.?? Pikir Sania.

"Kau tidak perlu sebingung itu Karlina... Yang pasti aku adalah orang yang pertama di depan syakila putri.!!" Ucap Ani kembali dengan senyum mengejek.

Ani melangkah menuju pintu namun sebelum keluar ia kembali menoleh kearah Sania..

"Ahh iya... Posisi mu bukan lagi pemeran utama tapi pemeran sampingan.!!" Ani pun benar² pergi dari sana meninggal kan Sania yang masih setia di posisi nya...

Siapa dia sebenar nya.??"

***

Di sisi lain.

Sebuah rumah mewah bisa di bilang mansion berwarna gold terlihat para pelayan sibuk menyiap kan acara pesta di mansion itu..
Makanan beragam macam jenis tersaji rapi di salah satu meja panjang di sana, serta juga minuman bermacam warna dan rasa tersusun rapi di ruangan besar mansion itu..

Syakila Putri P. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang