61

2.5K 270 9
                                    

"putri Anindya"

Wajah yang semula polos kini terlihat datar dengan mata dingin menatap seorang gadis di depan nya,dia tidak perlu berpura-pura lagi jika seseorang sudah mengetahui jati diri nya yang sebenarnya...

Apa dia sama seperti ku jamet.??

Seperti nya benar nona, dengan cara dia menyebut kan nama anda begitu lancar saja bisa di lihat kalau dia mengenal mu..

Kenapa kamu tidak bilang dari awal..

Mana aku tau nona... Saya kan bukan tuhan yang tahu segala nya..

Putri masih menatap gadis itu datar aura gelap di tubuh nya membuat sang gadis sedikit ciut,dengan susah payah dia menelan ludah nya dia tidak menyangka gadis mungil dan polos itu berubah semenyeram kan ini...

Putri melangkah menuju sofa single di kamar nya,dengan santai dia duduk di sana dengan menyilang kan kaki nya, terlihat anggun juga cantik aura pemimpin terpancar kental di tubuh mungil itu,putri kembali menatap gadis itu..

"Lalu.?? Kalau kau sudah tau apa yang akan kau lakukan.. Ani.??" Ujar putri raut wajah nya tidak berubah sama sekali.

Gadis yang di panggil Ani sedikit bergetar, tubuh nya benar-benar bergidik melihat sorot mata putri..

"Apa kau ingin mengadu kan kepada mereka.?? Atau mau berbalik memusuhi ku.??" Tanya nya tersenyum tipis

"Kita sama put.!" Ucap nya kemudian setelah sekian lama terdiam.

"Apa maksud mu.??" Tanya putri bingung

"Kita sama-sama jiwa tersesat di dalam novel ini, cuma beda nya aku hanya figuran sedang kan kau pemeran sesungguh nya.!!" Jelas nya seraya duduk di tepi kasur

"Kata kan secara detail.!!"

"Syakila putri adalah pemeran yang sebenar nya, karna dia menaruhkan nyawa nya hanya untuk menyelamat kan maura si antagonist,kau tau... Sejak kematian mu bukan hanya Maura yang merasa penyesalan tapi juga Samuel.!!"

"Apa.!!" Kaget putri dengan mata tidak percaya

Jamet ada apa ini.??

Dengar kan saja dulu nona.

Mata coklat itu masih menatap mata hitam milik Ani seakan ingin mengulik isi otak Ani.

"Nama ku Laura kayzo, umur di dunia asli ku 23 tahun aku mahasiswa ekonomi.!!

"Aku ingin mendengar tentang penyesalan Sem bukan kisah hidup mu yang gak penting itu" potong putri cepat.

"Sialan." Gumam Ani kesal namun tak di hiraukan putri..

"Di novel yang kamu baca kan hanya sebatas Sem dan Sania hidup bahagia bukan.??"
Putri mengangguk dia memasang wajah serius dan menajam kan telinga nya..

"Tapi kamu tidak tau kisah di balik itu"

""Kisah.??" Gumam putri pelan

"Sebenarnya....

****

"Gimana pah.??? Papah Dateng kan malam ini.??"

"Iya sayang papah akan datang... Tapi gimana dengan papah tiri mu.?? Apa tidak masalah papah kesana.??" Tanya nya kepada orang di sebrang telpon

"Papah jangan peduli kan dia, biar Sasa yang urus.!!! Pokok nya papah harus bantu Sania." Ucap nya dengan wajah serius

"Apa sih yang gak buat anak papah... Sudah dulu ya papah Masih ada kerjaan.!!" Ucap nya menyudahi obrolan

Syakila Putri P. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang