45

3.6K 360 27
                                    

seorang gadis mungil membasuh wajah nya di wastafel di toilet seharian ini kepala nya terus merasa pusing setiap percakapan di antara teman² nya, di tambah terus menerus mendapat pertanyaan yg menurut nya membosan kan.
Bagaimana tidak selalu pertanyaan yg sama mereka lontarkan...

Karna merasa sakit dan pusing secara bersamaan dia menyelinap dari kerumunan sang teman untuk menuju toilet kalau izin sudah pasti dia akan di kawal dan itu akan membuat nya semakin menjadi pusat perhatian, ini saja dia menjadi pusat perhatian murid² lain yg membuat nya bingung tidak sedikit murid sekolahan nya mencaci dan mencibir dirinya..
Untuk sekian kali nya dia mengerut kan alis guna menghilang kan beban pikiran yg membuat kepala nya semakin pusing..

"Sakit sekali.!!" Ia memijit pangkal hidung nya pelan.

Dari ekor mata nya ia melihat seseorang masuk toilet ia menoleh ke orang itu yg Menatap nya tajam ia kembali membasuh. Wajah nya tanpa menghirau kan gadis iitu..

"Kau masih hidup ya.??"

Putri menegakan tubuh nya mendengar pertanyaan gadis itu ia kembali menatap nya tanpa ada niat untuk menjawab..
Gadis pirang itu melangkah mendekati nya..

"Kenapa kau tidak mati saja . Dengan begitu tidak ada gadis murahan yg akan mengusik ku dan Keenan.!!" Ujar nya kembali

Putri tetap terdiam mendengar kata demi kata yg di lontar kan gadis itu, menurut nya gadis ini mempunyai gangguan jiwa yg tidak bisa di obati...

"Hahahaha aku lupa gadis murahan seperti mu akan terus menjadi pengganggu buat hubungan orang lain. Meski kau sekarat kau akan tetap kembali sebagai pelacur.!!" Tawa gadis itu menggema di dalam toilet.

Dia... Gila.?? Batin gadis imut itu yg bukan lain ialah putri.

"Kenapa kau masih hidup hah.??? Harus nya kau sudah mati saat tabrakan itu terjadi.??..." Desis nya tajam

"Maaf... Aku mengecewakan mu.!!" Jawab putrii dengan wajah santai.
Gadis pirang itu menahan geram ia mengepal kan tangan nya hingga kuku tajam miliknya tertancap di kulit putih nya.

"Brengsek.!!"

"Ssssstttt... Jangan mengumpat.... Sayang sekali bibir cantik ini harus mengeluar kan kata² kasar.!!" Ucap putri membelai bibir gadis itu

Dengan kasar ia menepis tangan putri dari bibir nya "jangan sentuh aku dengann tangan kotor mu... Sialan.!!" Jerit nya

Putri melihat tangan nya yg di tepis oleh gadis itu "sialan....!!"gumam nya

Gadis pirang itu kaget pasalnya ini pertama kali nya ia mendengar putri mengumpat di depan nya.

"Apa kau kecewa afril karna aku masih hidup.??" Dia menyeringai menatap afril yg tepat di depan nya.

"Kau tidak hilang ingatan.??" Tanya nya bingung. Ia mendengar semua murid mengata kan kalau gadis ini hilang ingatan karna tidak mengenali teman nya sendiri, tapi apa ini gadis itu malah mengingat nama nya...

Putri terkekeh pelan suara nya terdengar merdu ditelinga "kenapa.?? Apa kau terkejut karena aku mengenali mu.??" Ia melangkah mendekat kepada afril, melihat sorot mata putri yg dingin juga tajam membuat tubuh afril sulit untuk di gerak kan.

"Aku tidak dapat melupakan orang yg berbuat curang di belakang ku dan sampah masyarakat seperti mu.!!! Kau tunggu saja kejutan dari ku nona afrilia ah bukan lebih tepat nya nona Olivia Wilden.!!" Putri menampil kn senyum manis nya tapi mata nya menyorot dingin.
"Itu nama panggilan khusus dari mereka kan??." Lanjut nya menekan kata 'mereka'.

Tubuh afril membeku setelah putri menyelesai kan ucapan nya dia menatap putri yg tersenyum manis namun di matanya senyum itu adalah ancaman untuk dirinya..

Syakila Putri P. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang