25

5K 465 11
                                    

"HAH.!!!

"Tepat nya adik tiri"
Maura melihat gadis itu dengan mata dingin nya dan Ronal menatap nya dengan wajah datar.

Di novel tidak menjelas kan kalau Sania mempunyai seorang kakak laki² apa lagi dari keluarga Abraham... Rizal ronaldi Abraham.???. Itu kan nama pemeran antagonis pria, Ronal menyukai Sania di saat Sania menghibur nya karna orang tua nya pisah dan ibu nya meninggal karna depresi, kehadiran Sania yg memberi kan perhatian pada nya membuat Ronal jatuh cinta ke Sania tapi Sania menyukai Sem, dan Ronal terus mengejar Sania hingga Sem mengetahui nya dan pada akhir nya Ronal di siksa oleh Sem hingga gila.??. Tapi sekarang kenapa mereka menjadi saudara tiri.??" Batin putri bingung

Sania menunduk menampil kan raut wajah sedih nya...
Dia sangat geram dengan Maura dia mengepal kan tangan nya sampai ujung jari nya memutih..

"Adik tiri.??" Gumam putri

"Iya... Ibu nya merebut suami Tante ku yaitu papa nya kak Ronal.!!"

Keterkejutan putri sungguh membuat jantung kecil nya tidak kuat menahan deg deg'an, dia sangat terkejut mendengar kenyataan itu.

Pasal nya di novel tidak menjelas kan kalau Sania dan Ronal saudara tiri..

"Maura ibu ku tidak seperti itu...hiks...hiks." tangis Sania terdengar di ruangan itu, putri dan yg lain nya tidak ada niat untuk mencampuri urusan ke2 gadis itu...

Putri meraih cemilan di atas meja mengambil keripik singkong dia memakan nya sambil melihat drama secara live di depan nya ini, dia tidak tau gerak gerik nya di lihat oleh pemuda yg duduk di samping nya...

"Seorang pembantu merangkak ke atas ranjang majikan nya yg sudah mempunyai istri, apa itu tidak di sebut sebagai pelakor.??" Ucapan Maura sangat pedas dan tajam membuat Sania tidak bisa berbuat apa² dia hanya menangis.

"Maura aku tidak tahu apa² soal itu, hiks... Hiks kak Ronal." Panggil Sania kepada Ronal. Ronal hanya melirik nya dan kembali menatap gadis mungil di samping nya..

Melihat itu Sania menjadi semakin kesal.

"Maura biar bagaimana pun sekarang aku sudah menjadi bagian keluarga Abraham.!!" Lirih nya

"Kita lihat saja nanti." Jawab Maura tersenyum miring

Mendengar jawaban Maura sania memilih untuk pergi dari sana tapi sebelum itu dia menatap putri dengan tajam dan berlalu pergi...

"Laah dia nya pergi.!!" Gumam putri

"Kenapa.?? Apa kau ingin ikut dengan nya.??"

"Tentu saja tidak." Jawab nya cepat
"Hey kau kenapa terus menatap ku.??.." lanjut nya menatap Ronal

Tapi Ronal tidak menyahut sama sekali. Dia hanya memaling kan wajah nya ke arah lain.

"Kak apa sepupu mu ini Gaguk.??" Bisik nya pada. Maura

"Tidak."

"Kenapa dia tidak menjawab, setidak nya mengangguk atau menggeleng biar aku bisa mengerti, aku tidak perlu kan belajar bahasa isyarat kalau bersama nya.??" Tanya nya lagi berbisik kata nya tapi suara nya di dengar oleh seluruh orang di ruangan itu...

"Itu tidak perlu... Kak Ronal tidak Gaguk dia bisa bicara.. paham.??!"

"Kenapa dia tidak bicara.??"

"Dia tidak seperti mu yg cerewet dan banyak bicara." Jawab Maura

"Hey. Kenapa jadi aku yg kau singgung kak.?"

"Nyata nya memang begitu kan.?" Ucap Maura dengan wajah tengil nya.

"Sudah lah aku ngantuk ingin tidur, ayo kekamar.!!" Putri meranjak dari duduk nya melangkah menuju kamar Maura

Syakila Putri P. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang