Hari bahagia untuk Namjoon dan Ailyn tiba juga. Acara dimulai dari pagi hari untuk pengambilan sumpah di sebuah halaman belakang dari hotel kenamaan dengan tamu dari keluarga besar kedua memepelai dan teman dekat Namjoon saja. Lalu untuk pestanya sendiri, itu akan diadakan mulai pukul tujuh malam sampai dengan selesai di sebuah hotel paling mewah di Korea Selatan.
Karena, meski Namjoon adalah anak tiri dari tuan Park. Tapi, tuan Park sendiri tak mau membeda-bedakan mana yang anak kandung dan mana yang anak sambungnya. Keduanya adalah sama. Sama-sama kesayangan dan kebanggaan tuan Park. Jadi, baik yang menikah itu Jimin atau Namjoon. Keduanya harus sama-sama meriahnya.
Kiranya, antara Namjoon dan Jimin itu sama saja acara pernikahannya. Hanya dihadiri oleh tamu-tamu tertentu saja dan yang jelas keluarga besar.
Ini semua juga karena permintaan Namjoon. Laki-laki itu memang tak berniat mengadakan pesta pernikahan yang terlalu berlebihan. Dia sudah lama pergi ke Jerman untuk mengeyam pendidikan yang lebih dalam serta menjadi dokter pula di sana. Jadi, mungkin teman-temannya tidak akan banyak yang ingat dengan kabarnya kecuali beberapa teman dekatnya saja.
Lalu, Ailyn. Wanita itu bahkan bukan asli Korea. Jadi, bahkan ia tak punya banyak teman. Teman yang dimiliki Ailyn itu sendiri hanya beberapa orang yang ia temuhi saat tengah mengikuti kelas bahasa, memasak dan menyulam saja. Selebihnya, dia hanya akan menghabiskan waktunya bersama Namjoon di apartemennya.
Lalu Jimin dan Yoojin. Jelas hari itu Jimin tidak datang ke kantornya. Karena sejak pagi sekali, istrinya sudah membangunkannya agar segera bersiap-siap lebih awal.
Setelah tangisnya di hari kemarin itu. Yoojin masih banyak diam. Tapi, mungkin juga karena dia yang sibuk ikut mengurus ini itu sebagai perwakilan keluarga dari ayah dan ibu mertuanya. Lagi pula, dia 'kan menantu pertama. Jadi, mau tak mau jika sang ibu banyak bertanya meminta pendapat. Dia harus meluangkan banyak waktu.
Untuk acara pemberkatan Namjoon dan Ailyn. Tamu undangan yang kebanyakan keluarga besar itu, dibebaskan memakai pakaian dengan warna apa saja. Kecuali untuk para barisan bridesmaid.
Karena Yoojin sudah menikah, dia tidak terpilih sebagai bridesmaid. Jadinya, dia akan mengenakan simple V neck navy blue long dresses yang senada dengan simple slim fit tuxedo navy blue suits milik Jimin.
Laki-laki itu sempat tertegun selama dua menit lamanya saat melihati siluet punggung sang istri yang masih mematut diri depan kaca rias.
Itu seperti bukan Yoojin yang biasanya. Rambut yang biasanya lurus kini sudah memiliki gelombanag indah di sana. Riasan wajah yang tak terlalu mencolok tapi malah makin menambah tingkat cantiknya Yoojin.
Jimin mendekat dan seketika memeluk sang istri dari belakang. Dia raih surai hitam itu dan dikumpulkan jadi satu ke sisi kanan. Jimin menyandarkan dagunya pada pundak Yoojin meski harus sedikit membungkuk badan. Dia ikut mematut wajah cantik sang istri dalam diam. Lantas perlahan seutas senyum itu terukir dari wajahnya.
"Jelek, ya?" Penasaran Yoojin karena Jimin yang tiba-tiba memeluknya dan tak mau behenti menatap juga.
"Hanya orang gila yang menganggap penampilanmu ini jelek, Yoo,"
"Lalu? Kenapa kau melihatiku seperti itu?"
Jimin tersenyum lagi lebih kentara. "Ya, karena kau sangat cantik, sayangku," (TAK BANTING INI JIMIN LAMA-LAMA 😬)
"Benarkah?" Jimin mengangguk dan makin mendekap tubuh Yoojin dengan erat. Dia mengecup lama persis pada pundak Yoojin yang terbuka serta beralih pada leher jenjangnya yang juga cukup lama.
"Jim. Sudah, ya. Kita akan berangkat ke acara Namjoon Oppa. Bukan berakhir di atas ranjang!"
Mendengar itu malah membuat Jimin terkekeh. Istrinya ini memang paling bisa membuat suasana hatinya cepat berubah dengan drastis.
KAMU SEDANG MEMBACA
What I Said [M]
Fanfiction❗UNFINISH❗ MARRIAGE LIFE 📍 Park Jimin itu pria apatis, sedang Ahn Yoojin itu wanita frontal. Lalu mereka disatukan 🚀 ~ Bukan cerita yang berat. Yang ringan-ringan aja, banyak ngelawaknya dan masih belum tahu benang merahnya 😪 ⓒ Sall - Des 2020