32 • Hari Belanja

457 76 11
                                    


Jimin benar-benar menepati ucapannya soal menemani Yoojin untuk berbelanja apapun yang wanita itu inginkan.

Pertama yang Yoojin inginkan adalah pergi berbelanja kebutuhan rumah dan dapur karena daripada membeli tas, baju, sepatu atau bahkan melakukan perawatan di klinik langganannya. Pergi berbelanja untuk kebutuhan dapur dan rumah lebih menarik perhatiannya saat ini.

Saat dalam perjalanan. Yoojin banyak berceloteh sembari mengingat-ingat lagi apa yang akan ia beli saat di supermarket nanti. Salah satu supermarket kepunyaan suaminya memang.

Sedang Jimin hanya mengangguk dan mengiyakan saja karena nyatanya ia bahkn tak tahu apa saja nama-nama kebutuhan dapur dan peralatan rumah yang baru saja disebutkan oleh istrinya.

Saat keduanya telah sampai di parkiran supermarket. Sudah ada cukup banyak mobil pengunjung yang terparkir rapi di halaman depan.

Selain berbelanja, rasanya ini akan jadi perjalanan bisnis kecil bagi Jimin secara tak langsung. Lelaki itu jelas akan banyak menilik dan mengoreksi apa saja kurang dan lebihnya dari supermarket terbesar ke tiga yang laporannya selalu menunjukkan hasil yang bagus dari devisi-devisi yang bersangkutan di perusahaannya.

Jangan sebut dia Park Jimin dan Ahn Yoojin jika kedatangannya tak mengundang banyak perhatian, kendati pakaian yang dikenakan oleh sepasang suami istri itu sudah terbilang paling santai.

Jimin hanya mengenakan kemeja dengan motif garis-garis kecil berwarna biru yang dua kancing teratasnya tidak dikacingkan, celana bahan, dan sepatu pantofel. Tak lupa kaca mata hitam serta sebuah clutch hitamnya. Dia bahkan tak mengenakan jam paling mahal kepunyaannya atau bahkan di balut dengan jas dan lehernya dililit oleh dasi. Rambutnya saja tidak ditata dengan rapi sekali.

Tapi kenapa? Kenapa saat dia baru saja masuk ke dalam supermarket tersebut, banyak sekali pasang mata yang tertuju kepadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi kenapa? Kenapa saat dia baru saja masuk ke dalam supermarket tersebut, banyak sekali pasang mata yang tertuju kepadanya.

Sedang Yoojin sendiri. Wanita itu hanya mengenakan cut dress setinggi lutut dengan stiletto andalannya. Dia juga tak memulas wajahnya dengan make up yang mencolok atau menata rambutnya dengan sangat rapi sekali. Sama seperti Jimin, dia juga mengenakan kaca mata hitam, namun ia lepas karena dia akan berbelanja bukan lagi menikmati sunset di bibir pantai. (Kalo Yoojin, seenaknya kalian ngebayanginnya aja, ye)

"Apa kita terlalu mencolok, Yoo?" Bisik Jimin.

"Tidak. Perasaanmu saja," sahuti wanita itu dengan santainya.

"Sudah kubilang, kan. Harusnya supermarket ini ku kosongkan saja agar kita bisa berbelanja dengan leluasa," Jimin sedikit menggerutu.

Yoojin menghela napas lelah setengah malas kepada suaminya. "Yang belanja kan aku, Jim. Kau hanya akan ikut di belakangku, mendorong troli saja, bukan? Kenapa kau jadi repot sekali, sih?"

What I Said [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang