Pagi pun tiba, Jeno bangun dari tidurnya dengan tubuh segarnya. Rasanya begitu nyaman tidur di tempat tidurnya sekarang. Ia membuka kedua matanya lalu menoleh ke sekitar, melihat kamarnya yang hanya terdapat dirinya saja di dalamnya. Tanpa berlama-lama lagi, Jeno langsung membersihkan dirinya. Setelahnya, Chenle memanggilnya untuk ikut sarapan di lantai bawah.
Jeno keluar dari dalam kamarnya, dan menemui banyak penjaga yang berjaga di depan kamarnya. Jeno bergedik acuh, lalu menoleh kearah kamar di sebelahnya, yaitu kamar tuannya. Terlihat seorang wanita cantik yang sangat anggun keluar dari dalam kamar itu. Jeno mengeryitkan keningnya.
"Siapa wanita itu?"
Tanyanya dengan lirih. Sang wanita yang melihat kehadiran Jeno memilih memalingkan wajahnya, seakan tidak ingin melihat wajah bocah itu.
Jeno kembali menghiraukannya dan segera berjalan kearah ruang makan.
Di sana sudah terlihat Chenle yang tengah menyiapkan sesuatu untuknya, yaitu susu Vanila favoritnya.
"Selamat pagi sekretaris Chenle"
Sapanya dengan senyuman. Chenle yang mendapat sapaan itu terlihat tersenyum hangat."Selamat pagi juga"
Sapanya. Setelah sarapan itu selesai di hidangkan, Jeno langsung menyantap sarapannya."Sekretaris Chenle, bisakah aku bertanya?"
Ucapnya dengan lirih."Tentu saja"
"Euhm, dimana tuan Mark?"
Tanyanya sambil menunduk."Ah tuan sedang pergi, ia akan segera kembali sebentar lagi"
Ucapnya dengan senyuman. Jeno mengangguk imut, ia sangat ingin bertemu dengan Mark.Setelah selesai sarapan, Jeno memutuskan untuk bermain di ruang tamu, dengan di kawal beberapa pengawal pribadi milik Mark.
Hingga akhirnya, atensinya tertuju kearah lantai atas. Tepatnya di tangga, saat wanita yang ia temui tadi kini berjalan anggun menuruni tangga. Dan sangat bertepatan dengan kedatangan Mark yang sudah kembali entah dari mana.
Jeno ingin menghampiri Mark, namun pria itu terlihat berjalan lurus tanpa memperhatikannya. Ia menggapai tangan sang wanita yang terulur di depannya. Mengecup pipi wanita itu singkat lalu keduanya berjalan keluar dari mansion mewah itu. Meninggalkan Jeno yang mematung saat melihat kejadian itu.
Chenle yang berada di belakang tubuh Jeno hanya tersenyum tipis. Bocah itu pasti sangat penasaran dan terkejut sekarang.
"Sekrestaris Chenle!"
Kan benar!
"Iya?"
"Siapa wanita tadi?"
Tanya Jeno yang masih mengintip dari jendela, melihat wanita itu yang masuk ke dalam mobil yang sama dengan Mark."Dia istri sah tuan besar"
Ucap Chenle.Jeno yang mendengar hal itu, langsung membulatkan kedua matanya.
"I-Istri?"
Ucapnya ragu."Iya"
Ucap Chenle sekali lagi, memperkenalkan boss keduanya di mansion ini. Jeno yang mendengar hal itu, entah mengapa ia merasa sedikit sedih. Ia tau apa yang terjadi sekarang? Tapi apa yang Mark lakukan kepadanya membuat ia bingung. Siapa ia sebenarnya? Untuk apa ia ada di sini? Kenapa tidak ada yang mau menjelaskannya?"Sekretaris Chenle.."
Wajah Jeno menunduk, terlihat menyimpan kesedihan dalam wajahnya.
"Iya?"
"Untuk apa aku di bawa ke sini?"
Tanyanya, namun ia masih terus menunduk."Saya tidak bisa mengatakannya. Tuan besar yang akan memberitahu anda"
Ucap Chenle. Jeno mengangguk pelan, namun ia masih terus menunduk.Entah mengapa perasaannya sangat sedih sekarang.
VannoWilliams
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Obsession (Markno)
Teen FictionJeno, seorang remaja 16 tahun yang tinggal di panti asuhan. Harus rela terjerat dalam kehidupan yang membingungkan milik seorang ketua mafia yang terobsesi dengannya. Story from grandson (MAFIA)